Sukses

Menko Luhut Minta Pengembangan Pariwisata Tak Hilangkan Kearifan Lokal

Pengembangan wisata diminta tidak menghilangkan nilai dan budaya kearifan lokal setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berharap banyak desa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikembangkan menjadi daerah potensi wisata. Namun pengembangan wisata tersebut tidak menghilangkan nilai dan budaya kearifan lokal setempat.

"Hal ini diwujudkan tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur, kearifan lokal, dan budaya setempat serta dapat memberikan daya tarik tersendiri," kata Luhut dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I bertema Eksotisme Lombok secara virtual, Jakarta, Rabu (3/3).

Tujuannya, kata Luhut untuk menggerakan ekonomi masyarakat agar tumbuh. Selain itu, Luhut berpesan agar pengembangan destinasi wisata ini dilakukan secara terintegrasi. Sebab tanpa bekerjasama dan bersinergi sulit dalam mewujudkannya.

"Ini yang saya minta bahwa kita harus bekerja secara tim, terintegrasi sehingga tidak ada segmented yang sangat kental. Tanpa kita bekerja dengan terintegrasi sulit mencapai apa yang kita impikan ini," papar dia.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebab telah bekerja untuk memulihkan sektor pariwisata dan mengangkat produk kreatif.

Begitu juga dengan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki yang telah membantu pelaku UMKM terhubung dengan sistem digital.

"Saya terima kasih kepada Menteri Pariwisata dan Ekraf, yang terus berjuang lakukan aktivitas pemulihan sektor pariwisata sekaligus mengangkat produk kreatif dan juga Menteri Koperasi dan UKM yang mendukung nasional branding produk UMKM Indonesia," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Aksi Gubernur BI, Menko Luhut, Sandiaga Uno Borong Mutiara hingga Songket NTB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, memborong perhiasan yang terbuat dari mutiara asli Lombok dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 Seri 1 "Eksotisme Lombok" secara virtual, Rabu (3/3/2021).

“Saya namanya tuan rumah belanja dulu. Saya lihat banyak produk UMKM binaan BI. Saya itu mendengar dan selalu kagum NTB itu produk unggulannya adalah mutiara. Ada tidak produk-produk kriya dari mutiara. Istri juga nonton nih,” kata Perry.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan mendukung Gubernur BI untuk memborong perhiasan Mutiara itu, lantaran produknya bagus dan menarik.

“Kalau yang pertama belanjanya harus banyak. Ayo borong semua itu, bagus banget itu pak Perry,” ujar Luhut.

“Saya lihat Mutiara NTB bagus-bagus. Atas saran Pak Menko dan sayang istri saya beli semua yang dipegang itu (perhiasan Mutiara),” kata Gubernur BI.

Adapun  dalam transaksinya, Gubernur BI menggunakan teknologi  QR Indonesia Standar (QRIS). Sehingga transaksi bisa dilakukan dalam jarak jauh tanpa tatap muka, tentunya mudah dan cepat. “Transaksinya pakai QRIS, terima kasih untuk produk yang dijual tadi,” ungkap Perry.

Selanjutnya, Menko Marves juga mengikuti jejak Gubernur BI yakni memborong kain songket unggulan Lombok yang dipamerkan di KKI 2021.

“Saya borong deh songketnya yang bagus, paten dua-duanya (dibeli), nanti saya pakai,” kata Menkomarves.

3 dari 3 halaman

Sandiaga Uno Borong Kain Tenun

“Selanjutnya yang ganteng mas Sandiaga Uno bakal belanja juga, ayo belanja, belanja borong,” sambung Gubernur BI.

Menanggapi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, menginginkan membeli motor listrik namun dalam pameran tersebut tidak dipamerkan sehingga ia membeli kain songket seperti Menkomarves.

“Kalau Boleh saya mau beli motor listriknya Pak Gubernur tuh NgebUTS. Kalau tidak ada yang lain saja, wah bagus sekali (kainnya) buat istri saya. Langsung bayar capcus tidak usah pakai nawar, luar biasa kita belanja pakai QRIS, keren, sudah bayar Rp 2 jeti (juta),” tandas Menparekraf.