Sukses

Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Bangga Berwisata di Indonesia

Untuk mendorong pariwisata, Sandiaga Uno membuat kampanye menggunakan tagar 'Di Indonesia Aja'.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengingatkan masyarakat untuk bangga dan berwisata di Indonesia. Bahkan dia membuat kampanye menggunakan tagar 'Di Indonesia Aja'.

"Saya mau mengingatkan, harus bangga berwisata di Indonesia #diindonesiaaja," kata Sandiaga dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I bertema Eksotisme Lombok secara virtual, Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Salah satunya berwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang saat ini sudah memiliki Kuta Mandalika. Pariwisata di Lombok itu kata dia harus terus didukung.

"Kita dukung NTB dan Kuta Mandalika. Ini harus terus didukung dan exotisme Lombok," kata Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, pariwisata di Mandalika tidak hanya sebagai destinasi wisata prioritas. Melainkan sekaligus membangkitkan dan memberikan harapan untuk memastikan produk kreatif di NTB bisa mendunia.

"Kita di pariwisata bukan hanya melihat mandalika sebagai satu destinasi pariwisata prioritas tapi bagaimana kita membangkitkan dan memberikan harapan," kata dia.

Sebab, lanjut Sandiaga, tujuan dari digitalisasi UMKM untuk memastikan produk kreatif dari pulau seribu masjid ini bisa menembus pasar global.

"Memastikan bahwa produk kreatif dari NTB dari Lombok bisa mendunia. Sebab menurut saya ini kuncinya on boarding digitalisasi," kata Sandiaga Uno.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Peran Bank Indonesia

Tak lupa Dia pun berterima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menjadikan Lombok sebagai tema dalam program Karya Kreatif Indonesia (KKI) Seri 1. Termasuk mendorong para pelaku UMKM di NTB untuk menggunakan QRIS sebagai sistem pembayaran digital.

"Saya terima kasih ke Pak Perry dan jajaran di BI yang tak henti-henti promosikan QRIS (karena) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Gernas BBI," kata dia mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com