Sukses

Pesan Menko Luhut: Pejabat Tidak Boleh Sombong

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan berpesan agar para pejabat bekerja dengan hati dan tidak boleh sombong.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Bank Indonesia memiliki target 12 juta pengguna QRIS di tahun ini. Target tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendigitalisasi pelaku UMKM dan menciptakan ekosistem digital.

"Hal ini sejalan dengan kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan menargetkan 6,1 juta artisan, Indonesia onboarding ke ekosistem digital pada 2021," tutur Luhut dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I bertema Eksotisme Lombok secara virtual, Jakarta, Rabu (3/3).

Bahkan kata Luhut, demi menjalankan program ini bank sentral turun tangan untuk mensosialisasikan QRIS sebagai QR code satu-satunya di Indonesia dalam sistem pembayaran digital. Dia pun mengajak Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo untuk bekerja sama dalam mempercepat penciptaan ekosistem baru ini.

"Kita bahu-membahu bekerja sama dengan BI dan lakukan ekosistem digital untuk memperluas dan mempercepat QRIS," kata dia.

"Saya senang BI betul-betul turun ke bawah dengan QRIS, jadi kita melihat betapa peran BI betul betul berikan ini, saya sudah mengikuti berapa tahun dan saya juga apresiasi kepada BI," sambung Luhut.

Untuk itu, Luhut ingin pemerintah dan regulator bekerja sama dalam percepatan ekosistem ekonomi digital. Mulai dengan memberikan pelatihan transformasi digital ke setiap kabupaten kota. Pemerintah daerah juga diharapkan bisa memberikan dukungan dalam program ini.

"Saling mendorong dan saling mengingatkan agar program ini terus berjalan," kata dia.

Selain itu, Luhut meminta Bank Indonesia membuat konsep belanja bersama para pejabat di kementerian/lembaga setiap bulan. Cara ini menurutnya akan baik untuk mengajak masyarakat membeli produk UMKM Indonesia.

"BI untuk menciptakan konsep belanja bersama para pejabat dari KL yang diatur dan diagendakan untuk belanja setiap bulan," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut berpesan agar para pejabat bekerja dengan hati dan tidak boleh sombong. Sebab jabatan yang diemban saat ini hanya sementara.

"Saya titip kepada semua para pejabat mari kita bekerja dengan hati jangan kita merasa sombong dan hebat sebab kita berada di posisi ini," kata dia.

Meski begitu kontribusi yang diberikan ke masyarakat harus dilakukan dengan serius.

"Ini posisi sementara, tapi apa yang kita konrtibsuikan kepada rakyat harus kita lakukan betul-betul dengan hati," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pulihkan Ekonomi, Menko Luhut Harap Para Menteri Buang Ego Sektoral

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemulihan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata dilakukan secara terintegrasi. Dia meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki untuk saling bersinergi.

"Saya mau garis bawahi di sini, bahwa ekonomi kreatif di pariwisata dan UMKM di tempat Pak Teten harus betul-betul sejalan dan seiring," tutur Luhut dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I bertema Eksotisme Lombok secara virtual, Jakarta, Rabu (3/3).

Luhut meminta tidak ada pihak yang saling mendahului. Sebab, upaya pemulihan ekonomi bidang ini harus dilakukan dengan cara saling mengisi satu sama lain.

"Tidak boleh satu mendahului yang lain karena menurut hemat saya ini harus saling mengisi," kata dia.

Untuk itu dia meminta, para menteri untuk mengesampingkan ego sektoral. Sebaliknya, harus bekerja sama dan bergotong royong dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional demi sebuah hasil yang optimal.

"Tetaplah kita semua bekerja sama, kesampingkan ego sektoral," kata luhut.

"Jangan merasa ini hanya bagiannya ini bagian kita ramai-ramai dan kita harus selesaikan gotong royong untuk sebuah hasil yang optimal," sambungnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com