Sukses

Restrukturisasi Jiwasraya Dinilai Bisa Jadi Contoh Selamatkan Polis Asuransi Nasional

Proses restrukturisasi polis para nasabah Jiwasraya saat ini terus berlanjut

Liputan6.com, Jakarta - Proses restrukturisasi polis para nasabah Jiwasraya saat ini terus berlanjut. Langkah ini dipilih usai adanya kesepakatan antara pemerintah dengan DPR RI dalam penyelesaian masalah Asuransi Jiwasraya.

Mengenai hal ini Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto apa yang sudah dilakukan pemerintah dalam penyelesaian kasus Jiwasraya ini patut menjadi role model penyelesaian kasus gagal bayar polis asuransi.

"Ya model restrukturisasi Jiwasraya yang nanti ex pemegang polisnya (yang setuju) dipindahkan ke entitas baru yaitu IFG Life, menurut saya akan memberikan value/manfaat yang lebih besar ke pemegang polis dibandingkan opsi likuidasi Jiwasraya," ucap dia kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).

Toto melanjutkan, manfaat bisa diterima lantaran IFG Life sebagai entitas bisnis baru akan dapat suntikan dana pemerintah sebagai equitas Rp 22 triliun. Tidak hanya itu, masih ada modal induk IFG mencapai Rp 4 triliun.

"Modal ini akan cukup signifikan saat IFG Life beroperasi sebagai perusahaan asuransi jiwa yang baru. Mereka akan lepas dari bayang-bayang bad reputation Jiwasraya sebelumnya dan IFG Life bisa beroperasi untuk handling captive market (BUMN dan K/L) dan segmen market lainnya," tambahnya.

Dengan pola ini kalo berjalan mulus, kata Toto, tingkat return/keuntungan yang didapat bisa dipakai untuk sebagian membayar polis ex jiwasraya sesuai tenor waktu yang telah disepakati .

Dengan cara ini, baginya, kemungkinan pemegang polis ex Jiwasraya masih bisa recover investasinya sampai dengan 80 persen sesuai tenor waktu yang disepakati.

"Prinsipnya mereka sabar dengan tenor waktu yang sudah disepakati tersebut," pungkasnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

52 Persen Pemegang Polis Jiwasraya Ikut Program Restrukturisasi

Tim Percepatan Restruksturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatat terdapat sekitar 52 persen atau 109.091 peserta dari kategori pemegang polis Korporasi yang mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya hingga periode 8 Februari 2021.

Sementara itu, pada periode yang sama juga telah terdapat sekitar 25 persen atau 4.350 perserta dari pemegang polis kategori Bancasassurance yang mengikuti program penyelamatan polis ini.

Sedangkan untuk peserta dari pemegang polis kategori ritel yang telah bersedia mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya, jumlahnya telah mencapai 10 persen atau 23.848 peserta sejak pertama kali disosialisasikan pada pertengahan Januari 2021.

Koordinator Tim Satgas Restrukturisasi Polis Jiwasraya bidang Komunikasi dan Hukum, R. Mahelan Prabantarikso mengatakan, adanya peningkatan jumlah pemegang polis yang mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya tak lepas dari masifnya upaya sosialisasi yang dilakukan tim internal dan pengertian dari pemegang polis mengenai tujuan restrukturisasi polis Jiwasraya.

“Tentu saja capaian ini akan menjadi motivasi bagi kami untuk bisa lebih masif serta maksimal melakukan sosialiasi dan melayani para pemegang polis. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada para pemegang polis dan seluruh pihak yang telah bekerjasama dalam rangka menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya,” kata Mahelan di Jakarta, Selasa (8/2/2021).

Seiring dengan meningkatnya atensi dan jumlah pemegang polis yang mengikuti program restrukturisasi, ungkap Mahelan, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya berencana menambah personel yang bertugas untuk melakukan entry hingga pengolahan data pemegang polis yang masuk.

Pararel dengan upaya tersebut, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya pun tengah menyiapkan kebutuhan fundamental IFG Life yang nantinya akan menerima polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi, melalui proses migrasi.

“Semoga upaya dan kerja keras ini dimaknai oleh seluruh pihak sebagai bentuk komitmen Kami dan pemerintah dalam rangka menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya. Kami mohon dukungan dan restunya,” imbuh Mahelan yang juga Direktur Kepatuhan dan SDM Jiwasraya.