Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir akan menggandeng perusahaan swasta untuk membangun ekosistem baru di dalam negeri. Erick ingin BUMN bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan swasta yang memiliki keahlian dan berpengalaman.
"Kami harus merangkul sektor swasta karena keahlian dan pengalaman mereka. Inovasi model termasuk membangun ekosistem timbal balik dan kerja sama dengan swasta," kata Erick dalam Webinar Investor Forum 2021, Jakarta, Rabu (3/3).
Baca Juga
Erick mengatakan kerja sama ini abak memberikan dampak yang lebih besar. Tak hanya untuk perusahaan BUMN saja, tetapi juga memberikan nilai lebih kepada negara lewat perputaran ekonomi yang tercipta.
Advertisement
"Kami menyadari sepenuhnya bahwa memberikan dampak yang nyata berarti meningkatkan kinerja BUMN Indonesia, dan memberikan nilai lebih bagi perekonomian negara," papar Erick.
Adapun beberapa sektor industri yang bakal dikerjakan dengan perusahaan swasta antara lain industri baterai EV, regenerasi kawasan Sanur di Bali dan membenahi kawasan industri Batang. Termasuk juga mendanai proyek infrastruktur strategis melalui Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Welat Fund (SWF) Indonesia.
"Semua transformasi dan upaya ini melibatkan pendekatan baru dan kemitraan yang kuat antara BUMN dan swasta," kata Erick.
Erick meyakini dengan adanya kerja sama dalam pembangunan industri baterai dan kendaraan listrik berbasis baterai ini akan membutuhkan banyak inovasi digital dan penggunaan sumber energi baru terbarukan (EBT).
"Kami melihat masa depan yang lebih cerah untuk Indonesia," kata dia.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cadangan Nikel
Dia melanjutkan, berkat cadangan nikel Indonesia yang sangat besar, Indonesia bisa menjadi pemain utama sebagai pemilik bahan baku utama baterai yakni lithium. Saat ini pemerintah pun telah melibatkan pemain global di dalam industri baterai EV.
Beberapa di antaranya CATL dari China, dan LG Chem dari Korea. Indonesia dan dua perusahaan tersebut akan bekerja sama dan ambil bagian dalam mengembangkan ekosistem baterai EV nasional. Meski begitu, Erick menegaskan pemerintah berharap bisa bermitra dengan lebih banyak perusahaan swasta khususnya pengusaha lokal.
"Tentu saja, kami berharap dapat bermitra dengan lebih banyak perusahaan swasta, terutama perusahaan lokal," kata dia.
Sementara itu untuk kawasan Industri Batang, pemerintah tengah melakukan pengembangan wilayah. Pemerintah ingin kawasan industri di Jawa Tengah seluas 4.300 hektar ini bisa terintergarasi.
Pengembangan wilayah ini juga dikerjakan perusahaan BUMN untuk membangun infrastruktur dasar. Sementara investor swasta akan mengggarap sisi bisnisnya.
"Investor swasta dapat fokus pada bisnisnya dengan menjadikan kawasan industri Batang sebagai pusat otomotif, ICT dan pusat manufaktur elektronik," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement