Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi beserta jajarannya bertemu dengan Group Chief Executive Officer (CEO) Dubai Islamic Bank Adnan Chilwan. Pertemuan tersebut menjajaki beberapa kerja sama, seperti peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan pelatihan di Uni Emirat Arab (UEA).
Serta, struktur pembiayaan untuk pengembangan produk dengan bank syariah ternama dan terbesar di kawasan Timur Tengah tersebut.
Kunjungan Grup CEO Dubai Islamic Bank Adnan Chilwan ke Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia terwujud di sela penyelenggaraan Indonesia Emirates Amazing Week 2021 (IEAW) pada 1-7 Maret 2021, dan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi.
Advertisement
Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi, mengatakan potensi pengembangan bisnis perbankan dan keuangan syariah di dunia, khususnya Indonesia, masih sangat besar. Akan tetapi, saat ini potensi tersebut belum tergarap maksimal.
Hery berharap pertemuan Bank Syariah Indonesia dengan perwakilan Dubai Islamic Bank Group dapat menjadi titik awal terbentuknya sinergi dan kolaborasi untuk pengembangan bersama industri keuangan dan perbankan syariah kedepannya.
“Kami sangat menghargai tawaran kerjasama dari Dubai Islamic Bank, termasuk kami perlu belajar dari Dubai Islamic Bank dalam mengembangkan pembiayaan untuk pengembangan produk,” kata Dirut BSI Hery.
Menurut Hery kerjasama tersebut merupakan peluang besar bagi BSI untuk memulai perjalanan mewujudkan visi dan misi membawa Bank Syariah Indonesia sebagai salah satu bank syariah terbesar di dunia yang berdampak positif bagi kemaslahatan umat.
“Bersama Dubai Islamic Bank, kami yakin kedepannya pengembangan industri keuangan dan perbankan syariah bisa semakin maksimal dilakukan. Hal ini tentu akan membawa banyak dampak positif terhadap masyarakat, baik di dunia dan Indonesia khususnya,” ujar Hery.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Ini
Posisi BSI Penting
Group Chief Executive Officer (CEO) Dubai Islamic Bank Adnan Chilwan menganggap kehadiran Bank Syariah Indonesia penting untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di dunia, khususnya Indonesia.
“Kami sangat senang dengan kunjungan ini dan siap bersinergi serta menawarkan beberapa hal kerjasama lainnya. Dubai Islamic Bank adalah partner bagi Bank Syariah Indonesia,” kata Adnan Chilwan, di Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Sebagai perwakilan dari Dubai Islamic Bank, Adnan menawarkan beberapa kerjasama dengan Bank Syariah Indonesia meliputi sukuk global, peningkatan kapasitas SDM dan pelatihan di bidang risk managemen dan pengembangan produk, kerjasama struktur pembiayaan untuk pengembangan produk berbasis Syariah.
Adnan berharap ke depannya ada banyak kontribusi yang diberikan Bank Syariah Indonesia bagi umat.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir juga Head of International Business & RE Investments Dubai Islamic Bank Anwar Belgaumi, Duta Besar RI untuk Abu Dhabi Husin Bagis, Atase Keuangan KBRI Abu Dhabi Boby Wahyu Hernawan, dan perwakilan Kementerian Luar Negeri. Hadir pula jajaran direksi Bank Syariah Indonesia.
Sebagai informasi, Dubai Islamic Bank merupakan bank syariah ternama dan terbesar di UEA. Kebesaran bank ini terlihat dari kinerja mereka sepanjang semester I tahun 2020, saat Dubai Islamic Bank berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dan investasi sukuk hingga 29 persen year-to-date (ytd) menjadi AED237 miliar.
Di saat yang sama, nilai simpanan masyarakat kelolaan Dubai Islamic Bank mencapai AED207 miliar atau tumbuh 26 persen ytd.
Sementara itu, Bank Syariah Indonesia memiliki visi menjadi bagian dalam top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam kurun 5 tahun ke depan, serta menjadi champion bank syariah dengan meraih potensi pasar syariah yang selama ini belum tersentuh secara optimal.
Dalam jangka pendek, Bank Syariah Indonesia berencana mendirikan kantor atau unit kerja di kawasan Timur Tengah untuk membantu penyerapan dan penyaluran sukuk global pemerintah Indonesia.
Jika terealisasi, rencana ini akan membuat semakin banyak investor luar negeri yang tertarik berinvestasi sesuai syariat Islam untuk mendanai proyek-proyek pembangunan di Indonesia.
Advertisement