Sukses

Meski Terkontraksi, Jawa dan Sumatera Tetap Kontributor Utama Ekonomi Nasional

Pulihnya perekonomian daerah akan menjadi pondasi untuk pemulihan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki peran strategis dalam mempercepat pemulihan ekonomi daerah.

Dirinya bilang, pulihnya perekonomian daerah akan menjadi pondasi untuk pemulihan ekonomi nasional. Oleh karenanya, pemerintah akan terus mendorong agar ekonomi daerah bangkit sehingga dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional.

"Ekonomi daerah merupakan motor utama pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung pemulihan ekonomi daerah, sehingga Indonesia dapat tumbuh dikisaran 4,5 hingga 5,3 persen di tahun 2021," tutur Airlangga dalam acara Indonesia Best BUMD Awards 2021, ditulis Kamis (4/3/2021).

Lanjut Airlangga, ekonomi daerah terutama di wilayah Jawa dan Sumatera telah menjadi kontributor utama ekonomi nasional, meskipun masih mengalami kontraksi masing-masing sebesar -2,6 persen (Jawa) dan -2,21 persen (Sumatera).

Menurutnya, perbaikan ekonomi di Jawa didorong oleh aktivitas ekonomi. Perekonomian di Sumatera dan Kalimantan didorong oleh perbaikan dari komoditas sawit maupun karet.

Sementara, wilayah Maluku dan Papua berhasil tumbuh positif 2,89 persen karena didorong oleh hilirisasi sektor mineral.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Peran BUMD

Airlangga menekankan, sesuai dengan potensi daerah yang bersangkutan, pemerintah akan terus mendorong peran BUMD sebagai penyedia manfaat umum bagi masyarakat.

Dukungan tersebut diberikan karena program daerah yang melibatkan BUMD atau yang dikerjasamakan dengan BUMD telah berjalan dengan baik.

"Tentu keberlanjutannya menjadi penting. Untuk itu pemerintah mendorong skema kerjasama daerah dengan BUMD, menjadi salah satu program prioritas sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 28 tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah, serta Peraturan Pemerintah No 54 tahun 2017 tentang BUMD," tandas Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad, menilai pertumbuhan BUMD memiliki tren yang menarik.

"BUMD pada tahun 2019 tercatat seluruhnya mencapai 1.097 BUMD. Sekarang sudah hampir 1.200 BUMD. Artinya pemerintah daerah menyadari instrumen terbaik dalam mengembangkan ekonomi daerah," ujarnya.