Liputan6.com, Jakarta Katalog Teknologi versi baru yang merupakan bagian dari Kemitraan Energi Pemerintah Indonesia-Denmark baru saja diluncurkan secara virtual, Selasa (2/3/2021). Katalog Teknologi ini merupakan pembaruan dari versi sebelumnya yang telah dirilis pada tahun 2017.
Peluncuran dihadiri beragam partisipan dari berbagai macam institusi dan negara. Koordinator Kerjasama Ketenagalistrikan Senda Hurmuzan Kanam, mewakili Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan jika pemerintah mendukung Katalog Teknologi untuk menjadi rujukan dan membantu kegiatan pemodelan energi jangka panjang di Indonesia.
"Katalog Teknologi ini diharapkan dapat mendukung perencanaan energi yang baik dalam hal penentuan analisa manfaat berdasarkan biaya dan efisiensi kinerja, di mana perencanaan energi jangka panjang sangat bergantung pada prediksi harga dan kinerja dari teknologi energi masa depan yang akurat,” ujar dia, Kamis (4/3/2021).
Advertisement
Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (RENSTRA) 2019-2024, Indonesia memiliki target untuk mencapai 23 persen penggunaan energi baru terbarukan dan 17 persen energi efisiensi.
“Tren pengembangan ketenagalistrikan hingga 2025 akan fokus pada peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan dengan total kapasitas yang akan dibangun hingga 2028 sekitar 16,7 GW. Di sisi lain, penggunaan energi fosil seperti PLTU tetap dimanfaatkan namun akan dikurangi penggunaannya secara perlahan,” ujar Senda.
Senda menyebut Pemerintah Indonesia sangat menyambut baik kerjasama dengan Pemerintah Denmark dalam bentuk pembuatan Katalog Teknologi sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Indonesia dalam mencapai Program Pengembangan Ketenagalistrikan Nasional.
Katalog Teknologi ini memperkenalkan jenis teknologi baru seperti tidal energy, integrated gasification combined cycle and carbon capture (IGCC) dan carbon capture storage (CCS) beserta dengan analisa tingkat kematangan setiap teknologi, dan proyeksi harga yang menunjukkan adanya penurunan biaya dari teknologi energi terbarukan.
Teknologi katalog baru ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Danish Energy Agency (DEA), Energy Analysis (Ea) dan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta.
Gambarkan Masa Depan
Ole Emmik Sørensen, Director in Global Cooperation DEA menilai jika Katalog Teknologi ini memvisualisasikan masa depan yang lebih hijau dan terjadi pada momentum yang tepat yaitu bersamaan dengan menurunya biaya pembangkit listrik dari teknologi energi terbarukan.
"Perkembangan yang begitu cepat ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri, dan dibutuhkan pemilihan teknologi yang tepat untuk menjamin keamanan pasokan energi dengan harga yang lebih terjangkau,” kata dia.
Laporan tersebut diluncurkan secara virtual dengan melibatkan lebih dari 150 peserta yang berasal baik dari Indonesia dan internasional.
Turut hadir dalam acara tersebut mitra internasional seperti International Energy Agency (IEA), DEA, konsultan dari analisis Ea Energy, dan Kedutaan Besar Denmark, dan perwakilan dari Indonesia pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta univeristas juga ikut berpartisipasi.
Katalog ini memiliki 16 bab pembahasan, dengan lebih dari 200 halaman. Isi dari bab pembahasan laporan ini menjelaskan 16 macam teknologi pembangkit listrik serta teknologi dekarbonisasi pada sektor ketenagalistrikan, seperti pemanfaatan teknologi CCS.
Advertisement