Sukses

Tembus Rp 209 Ribu Triliun, Harta Miliarder Baru Dunia Mampu Kalahkan PDB China

Hanya dalam kurun waktu satu tahun, tiga miliarder bahkan meraup penambahan kekayaan lebih dari USD 50 miliar setara Rp 710 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Sekalipun tahun 2020 menandai lesunya ekonomi diterpa pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat para miliarder dunia melipatgandakan kekayaannya.

Riset menunjukkan sepanjang tahun lalu, jumlah miliarder dunia bertambah 412 orang atau hampir 15 persen menjadi 3.228 miliarder.

Dikutip dari Barrons, Kamis (4/3/2021), laporan tersebut diluncurkan oleh Hurun Report, lembaga riset, media dan investasi bisnis yang berbasis di China.

Dalam laporan itu, nilai akumulatif kekayaan semua miliarder dunia ditaksir mencapai USD 14,7 triliun atau Rp 209 ribu triliun. Bahkan lebih besar dari PDB China yaitu USD 12,2 triliun.

Jumlah harta miliarder dunia itu naik 32 persen atau USD 3,5 triliun setara hampir Rp 50 ribu triliun dari tahun sebelumnya.

"Dunia belum pernah melihat kekayaan sebanyak ini tercipta hanya dalam satu tahun, lebih dari yang mungkin bisa diharapkan untuk satu tahun yang sangat terganggu oleh Covid-19," ujar Ketua Peneliti the Hurun Report, Rupert Hoogewerf.

Hanya dalam kurun waktu satu tahun, tiga miliarder bahkan meraup penambahan kekayaan lebih dari USD 50 miliar setara Rp 710 triliun.

Ketiganya adalah Elon Musk, yang kekayaannya bertambah USD 151 miliar, diikuti oleh Jeff Bezos yang kekayaannya bertambah USD 50 miliar, serta bos e-commerce China Pinduoduo, Colin Zheng Huang yang kekayaannya juga bertambah USD 50 miliar.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

China Juara Miliarder

China memimpin pertumbuhan jumlah miliarder tersebut. Lebih dari 60 persen atau 259 miliarder baru tahun 2020 datang dari China.

Sehingga sampai saat ini jumlah miliarder China sudah ada 1.058 orang dan menjadi negara yang memiliki jumah miliarder terbanyak dunia.

Bukan hanya itu, mayoritas miliarder dunia terkonsentrasi di beberapa kota besar China. 6 dari 10 kota dengan miliarder terbanyak adalah kota-kota pusat bisnis di China, terutama terbanyak di Shanghai dan Beijing, Shenzen hingga Hong Kong.

Sementara pesaing beratnya, Amerika Serikat (AS) hanya mengalami penambahan 70 miliarder baru dan berada di posisi kedua sebagai negara dengan jumlah milarder terbanyak. Jumlahnya saat ini ada 696 orang.

Jika melihat momentum pandemi, maka industri kesehatan dan farmasi merupakan yang paling untung besar.

Riset ini juga menunjukkan bahwa industri perawatan kesehatan menyumbang sekitar 8,7 persen terhadap kekayaan miliarder dunia. Presentase yang sama juga disumbangkan oleh sektor real estat. Kedua sektor ini merupakan mesin utama kekayaan miliarder.

Di samping itu, keberadaan miliarder perempuan juga mengikuti tren peningkatan. Hingga saat ini, terdapat 231 miliarder perempuan, meningkat 51 dari tahun lalu. China mendominasi dengan 69 persen miliarder perempuan datang dari negeri panda ini.

Dalam pemeringkatan Hurun Report tersebut, Indonesia berada di peringkat 16 dengan jumlah miliarder 32 orang, di bawah Thailand dan Singapura. Sementara itu Jakarta berada di peringkat 23 sebagai kota yang memiliki miliader paling banyak dengan jumlah 24 miliarder.

Reporter: Abdul Azis Said