Liputan6.com, Jakarta - Industri makanan siap saji (ready meals) Indonesia siap dipanaskan dengan kehadiran Laukita. Pionir industri ready meals di Indonesia yang berdiri di bawah naungan Umara Group tersebut baru saja mendapatkan pendanaan dari PT Amartha Koru Management (AKM).
Founder Laukita Adhia Absar Arryman mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan hasil pendanaannya untuk investasi pada pembangunan infrastruktur berupa pabrik dengan sertifikasi siap ekspor, serta keperluan pemasaran.
Baca Juga
Kedua hal ini sejalan dengan target Laukita berikutnya, yaitu meracik varian resep makanan yang lebih inovatif, mempercepat penetrasi pasar, serta memperluas distribusi produk ke kota-kota besar di Indonesia dan ke luar negeri.
Advertisement
“Pendanaan ini menunjukkan adanya keyakinan yang tinggi bahwa industri ready meals memiliki peluang yang besar untuk berkembang. Dengan peluang besar tersebut, kami yakin dapat menjadi pionir yang menggabungkan resep kuliner Indonesia dan teknologi, sehingga kita bisa menciptakan suatu ekosistem baru dalam industri makanan," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (5/3/2021).
Keunggulan Laukita dalam menggabungkan cita rasa Indonesia dengan teknologi, serta model bisnis yang berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan Laukita dalam membangun kepercayaan investor.
Diterimanya pendanaan ini mengikuti performa bisnis Laukita yang sangat positif meski di tengah kondisi pandemi. Selama tahun 2020 lalu, penjualan produk Laukita mengalami peningkatan yang signifikan.
"Laukita pun menjadi yang pertama menggunakan teknologi kemasan vacuum-packed untuk makanan siap saji di Indonesia. Kami bangga dan senang karena inovasi yang kami hadirkan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pengakuan dari para investor," lanjut dia.Â
Sementara itu soal peluang, Co-Founder Laukita Dimas Beck mengatakan para stockist tidak perlu khawatir apakah tren konsumsi ready meals akan tetap bertahan. Riset dari Grand View Research bertajuk Ready Meals Market Size, Share & Trends Report mencatat bahwa, pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai USD 159,15 miliar pada 2019 dan diperkirakan akan terus tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5 persen dari 2020 hingga 2027.
Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa meskipun dalam kondisi pandemi, konsumen tetap membeli makanan ready meals ini karena umur penyimpanan yang lebih lama dan kemudahan dalam memasaknya.
"Kami membuat berbagai inisiatif seperti membentuk tim reseller tanpa modal, serta membuka peluang sebagai stockist dengan biaya ringan, sehingga mereka pun dapat lebih mudah untuk mulai berbisnis tanpa harus punya risiko yang tinggi," jelas dia.
Â
Â
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kemenparekraf Gelar Pekan Produk Kreatif dan Kuliner Danau Toba di Tangerang
Bangkitkan perekonomian di sektor UMKM kerajinan dan kuliner, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) gelar pekan raya produk kreatif dan kuliner Sumatera Utara bertajuk Beli Kreatif Danau Toba (BKDT) dan Pesona Kuliner Danau Toba (PKDT). Pekan raya ini digelar di Summarecon Mall Serpong (SMS), Kabupaten Tangerang.
Ada lebih dari 50 pelaku UMKM yang mengisi pameran produk kerajinan dan kuliner khas Sumatera Utara tersebut.
"Acara ini diinisiasi untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang diluncurkan Kemenparekraf, dan akan menampilkan produk-produk UMKM terkurasi dari 3 subsektor ekonomi kreatif, yakni Desain Produk, Fashion, dan Kuliner," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya, Minggu (14/2/2021).
Nia juga menuturkan, BKDT & PKDT dilaksanakan untuk mendorong pelaku dan produk kreatif di Destinasi Super Prioritas Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara, agar dapat bangkit di masa pandemi.
“Program Beli Kreatif Danau Toba ini harus digaungkan, tidak hanya di Sumatera Utara, namun juga di daerah-daerah yang banyak diaspora Bataknya. Strategi word of mouth ini terbilang cukup efektif di masyarakat Indonesia," jelasnya.
Selain itu, Nia menambahkan, berjualan offline juga masih menjadi daya tarik tersendiri agar masyarakat dapat melihat dan merasakan langsung produknya. Dalam rangkaian acaranya, BKDT & PKDT akan diisi dengan beragam kegiatan menarik dan inspiratif seperti Musik Etnik Sumatera Utara, Kompetisi Foto, dan Bincang Kreasi dari pegiat kreatif maupun kuliner lokal, yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman seputar industri ekonomi kreatif dan kuliner.
"BKDT & PKDT akan digelar mulaitanggal 11 Februari – 21 Februari 2021 di Atrium Circle dan Broadway Stage SMS," kata Nia.
Dengan diisi oleh sejumlah UMKM yang akan menampilkan kekayaan tradisi dan budaya Sumatera Utara dalam bidang kreatif dan kuliner, seperti House of Daminten, Damn I Love Indonesia, Solu Ulos, Bolu Medan CF, Bihun Kari Medan, Nasi Goreng Teri Medan, RM BPKÂ Sinabung, dan masih banyak lagi.
Advertisement
Khusus Pecinta Kuliner
Sementara itu, Tommy, selaku Center Director Summarecon Mall Serpong mengungkapkan, SMS juga akan memanjakan lidah para pecinta kuliner di SOUQaria Kulineran, yang akan digelar di SOUQ Pasar Malam, mulai tanggal 11 Februari hingga 14Maret 2021.
"Selama satu bulan penuh, SOUQaria Kulineran akan menghadirkan lebih dari 30 tenant dengan beragam jenis citarasa khas Indonesia dan jajanan kekinian mulai dari seblak, bakso, hingga ramen, yang pastinya sayang banget jika kalian lewatkan," tuturnya.
Selain makan enak, pengunjung juga dapat menikmati beragam kegiatan menarik di SOUQaria Kulineran, seperti Live Cooking Demo, Talk & Share & Photo Competition yang berhadiah voucher belanja SMS senilai total jutaan rupiah.
"Seluruh kegiatan yang ada di SMS juga akan dilengkapi dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung, seperti pengecekan suhu badan, wajib memakai masker, menyediakan hand sanitizer di dalam area pameran, serta pengaturan jaga jarak," jelasnya.Â