Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh ke level terendah dalam 9 bulan pada perdagangan Jumat setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan mendukung penguatan dolar dan imbal hasil Treasury AS. Hal ini menempatkan harga emas di jalur penurunan dalam 3 minggu berturut-turut.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/3/2021), harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 1,695,22, setelah jatuh ke level terendah sejak 8 Juni di USD 1.686,40 dalam sesi tersebut. Harga emas tercatat telah jatuh hampir 2 persen pada pekan ini.
Baca Juga
Sedangkan harga emas berjangka AS tergelincir 0,4 persen menjadi USD 1.693,10.
Advertisement
“Optimisme dalam hal perekonomian ke depan terus mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi dan yang tentunya telah menghilangkan angin dari layar banyak pasar komoditas, termasuk emas,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Data menunjukkan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari, meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat yang didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi.
Data ekonomi yang kuat mengangkat patokan imbal hasil Treasury 10-tahun ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara nilai tukar dolar AS juga menguat.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell pada hari Kamis mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai warga Amerika kembali bekerja.
Namun, komentarnya mengecewakan investor emas yang mengharapkan dia untuk bertindak atas lonjakan baru-baru ini atas imbal hasil Treasury AS 10-tahun, yang telah mengirim emas batangan di bawah USD 1.700 per ounce.
“Pasar emas mengembalikan keuntungan pandemi. Penurunan di bawah USD 1.700 per oz membuat pasar terlihat rapuh," analis HSBC mengatakan dalam sebuah catatan.
“Komentar Powell, meskipun bukan hal baru, telah memadamkan untuk saat ini segala kemungkinan bahwa Fed akan bertindak atas kenaikan imbal hasil lebih jauh dari kurva. Keuntungan hasil lebih lanjut dapat menurunkan emas dan logam mulia lainnya," ungkap dia.
Sementara itu, harga perak turun 0,5 persen menjadi USD 25,16 per ounce dan turun 5,5 persen pada minggu ini. Hal tersebut menjadi persentase penurunan mingguan terbesar sejak akhir November.
Saat harga emas anjlok, harga palladium naik 0,8 persen menjadi USD 2.357,28, sementara platinum turun 0,2 persen menjadi USD 1.123,66.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rincian Harga Emas Antam Batangan 24 Karat pada 5 Maret 2021
Harga emas Antam produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) susut Rp 5.000 per gram. Bahkan harga buyback emas Antam turun hingga Rp 11 ribu per gram.
Harga beli emas Antam turun menjadi Rp 918 ribu per gram pada perdagangan Jumat (5/3/2021). Adapun harga buyback emas Antam lebih rendah menjadi Rp 777 ribu.
Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 777 ribu per gram. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.28 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.530.000, dan ukuran 20 gram dijual Rp 18.420.000.
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Daftar Harga Emas Antam
* Pecahan 0,5 gram Rp 509.000
* Pecahan 1 gram Rp 918.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.776.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.639.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.365.000
* Pecahan 10 gram Rp 8.675.000
* Pecahan 25 gram Rp 21.562.000
* Pecahan 50 gram Rp 43.045.000
* Pecahan 100 gram Rp 86.012.000
* Pecahan 250 gram Rp 214.765.000
* Pecahan 500 gram Rp 429.320.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 858.600.000.
Advertisement
Harga Emas Dunia Runtuh, Capai Posisi Termurah dalam 9 bulan
Harga emas merosot ke level terendah dalam 9 bulan tertekan penguatan Dolar dan imbal hasil treasury AS. Harga logam mulia susut setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengisyaratkan tidak ada langkah segera untuk mengatasi lonjakan imbal hasil obligasi.
Melansir laman CNBC, Jumat (5/3/2021), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD 1.695,26 per ounce, jatuh di bawah level USD 1.700 untuk pertama kalinya sejak Juni 2020. Adapun emas berjangka AS turun 0,9 persen pada USD 1.700,7.
"Harga emas sekali lagi berada di bawah tekanan karena imbal hasil riil telah melonjak menyusul kekecewaan pasar atas komentar Ketua Fed Powell," kata Analis Standard Chartered Suki Cooper.
Menurut dia, harga emas telah turun di bawah USD 1.700 per onz dan sedang menguji level support berikutnya di USD 1.689 per onz meskipun emas secara teknis oversold.
Kenaikan imbal hasil AS baru-baru ini telah mengikis daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dengan meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Sementara itu, dolar mencapai puncaknya sejak Desember 2020.
"Emas kemungkinan akan turun lebih rendah dari sini," kata Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures Phillip Streible di Chicago.
Tercatat, kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, turun ke level terendah sejak Mei 2020 pada hari Rabu.
Senat AS diperkirakan akan mulai membahas paket bantuan virus Corona senilai USD 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden pada Kamis, setelah setuju untuk menghapus pembayaran secara bertahap kepada orang Amerika yang berpenghasilan lebih tinggi.
Sementara itu, data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik minggu lalu.
Adapun harga perak turun 3,2 persen menjadi USD 25,24 per ounce, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi USD 2.346,19. Platinum turun 3,7 persen menjadi USD 1.123.49.