Sukses

Pesawat Batik Air Rusak Roda Dievakuasi, Bandara Sultan Thaha Beroperasi Normal Lagi

Pesawat Batik Air ID 6803 yang melakukan pendaratan kembali (return to base) karena kendala teknis pada pesawat.

Liputan6.com, Jakarta Landasan pacu Bandara Sultan Thaha, Jambi, kembali beroperasi normal. Ini setelah pesawat Batik Air ID 6803 yang mendarat darurat akibat masalah di roda sudah berhasil dipindahkan dari landasan pacu.

Operasional kembali bandara tertuang melalui notice to airmen (NOTAM) C0268/21 NOTAMC C0267/21 yang diterbitkan AirNav Indonesia.

Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno, menjelaskan, NOTAM tersebut mengumumkan kepada seluruh pemangku kepentingan transportasi udara bahwa landas pacu kembali beroperasi normal pada Minggu (7/3) mulai pukul 08.45 WIB.

Ini setelah sebelumnya terdapat pesawat Batik Air ID 6803 yang melakukan pendaratan kembali (return to base) karena kendala teknis pada pesawat.

Batik Air ID 6803 rute Bandara Sultan Thaha – Bandara Soekarno Hatta dengan nomor registrasi PK LUT lepas landas pada Sabtu (6/3) pukul 13.28 WIB dan kemudian RTB pada pukul 13.51 WIB akibat kendala pada roda depan (nose wheel). Tidak terdapat korban jiwa pada proses pendaratan darurat kemarin, proses evakuasi pesawat dari landas pacu dapat diselesaikan pagi ini pada pukul 06.35 WIB,” jelas dia seperti melansir Antara.

Dijelaskan, proses evakuasi Batik Air melibatkan seluruh pemangku kepentingan transportasi udara di Bandara Sultan Thaha, Jambi.

“Kami mendapatkan laporan bahwa dini hari tadi sempat terjadi hujan deras, meski demikian, pesawat ATR IW5030 dengan tipe ATR72 yang take-off dari Bandara Hang Nadim, Batam pukul 01.00 WIB mendarat di Bandara Sultan Thaha Jambi pada pukul 02.22 WIB. Pesawat tersebut membawa bantuan spare part, peralatan dan teknisi dari Batam,” ujarnya.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Proses Evakuasi Pesawat

Pesawat Batik Air kemudian dapat ditarik dari landas pacu ke apron dengan lancar, aman dan selamat. Pihak pengelola bandara kemudian melakukan proses pembersihan dan pengecekan foreign object debris (FOD) di landas pacu untuk memastikan keselamatan pengoperasioan kembali landas pacu.

“Setelah pengelola bandara selesai mengecek FOD, barulah kami menerbitkan NOTAM mengenai pembukaan kembali operasional landas pacu di Bandara Sultan Thaha,” katanya.

Pergerakan pesawat udara yang terdampak pada hari ini, menurut dia, antara lain adalah Lion Air 607 dan Garuda Indonesia 127 yang keduanya merupakan rute Bandara Sultan Thaha – Bandara Soekarno Hatta dan harus menunda keberangkatannya. Garuda Indonesia tertunda sampai dengan pukul 11.05 WIB.

“Kami mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan transporatasi udara khususnya di Bandara Sultan Thaha, yang bahu membahu melakukan proses evakuasi dan secepat mungkin membuka operasional landas pacu. AirNav Indonesia akan terus berkontribusi khususnya dalam operasional layanan navigasi penerbangan, untuk memastikan setiap penerbangan di ruang udara Nusantara aman, selamat dan efisien,” katanya.