Sukses

Erick Thohir Targetkan Keterwakilan Perempuan 15 Persen di Jajaran Direksi BUMN

Menurut Erick Thohir, perempuan memiliki kemampuan yang besar dan bisa diandalkan dalam setiap peran yang diemban. Ini adalah KPI bagi Direksi BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan dirinya menargetkan keterwakilan perempuan sebanyak 15 persen di jajaran komisaris dan direksi BUMN.

“Perempuan memiliki kemampuan yang besar dan bisa diandalkan dalam setiap peran yang diemban. Ini adalah KPI bagi Direksi BUMN, sekaligus kesempatan bagi perempuan untuk maju dan memajukan Indonesia,” tulis Erick pada akun Instagram resminya @erickthohir, dikutip Senin (8/3/2021).

Dari berbagai legacy, Kementerian BUMN akan mewujudkan kemajuan fundamental untuk sekarang dan kedepannya. Generasi muda khususnya milenial ditargetkan duduk dalam jajaran direksi sebesar 5 persen dari seluruh direksi yang ada di BUMN.

Hal ini bukan hanya sekedar mendorong, tetapi dijadikan sebagai persentase keterwakilan generasi muda dan perempuan dalam menjalankan target tersebut.

“Saya percaya, membuka pintu kemajuan, daya, dan peran lebih besar bagi perempuan akan membuka pintu-pintu kemajuan, daya, dan peran yang fundamental dan lebih besar bagi perusahaan dan bangsa,” tutup Erick Thohir pada akhir tulisannya.

Reporter: Anisa Aulia

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Upaya Erick Thohir Transformasi BUMN: Kami Kurangi Perusahaan dari 142 jadi 41

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya telah berhasil melakukan perampingan portofolio perusahaan milik negara. Hingga saat ini BUMN telah melebur 142 perusahaan pelat merah menjadi 41 perusahaan.

"Kami telah berhasil mengurangi jumlah perusahaan dari 142 menjadi 41," kata Erick dalam Webinar Investor Forum 2021, Jakarta, Rabu (3/3).

Selain itu, Erick juga sedang mengurangi kluster perusahaan BUMN. Dari yang semua ada 27 menjadi 12 perusahaan saja.

"Saat ini kami sedang melakukan pengurangan jumlah klaster dari 27 menjadi 12 perusahaan," kata dia.

Erick menilai, transformasi ini sangat penting. Sebab, dia ingin perusahaan BUMN lebih akuntabel, profesional, dan transparan.

"Komitmen saya untuk mentransformasi BUMN Indonesia menjadi lebih akuntabel, profesional, dan transparan. Oleh karena itu, transformasi menjadi agenda penting dan penting," tuturnya.

Dia menambahkan, BUMN telah berperan dalam membentuk pembangunan ekonomi Indonesia. Dalam perjalanannya, pertumbuhan total aset BUMN mencapai Rp 650 miliar.

"Kontribusi terbesar kami terhadap PDB dan misi kami untuk menghasilkan nilai ekonomi dan sosial bagi Indonesia," kata dia.