Sukses

Sri Mulyani Ungkap Upaya Pemerintah Ringankan Beban Perempuan di Tengah Pandemi

Sri Mulyani mengatakan, sekira 52 persen UKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan, dan 63 persen tenaga kerjanya adalah perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan pemerintah memberikan berbagai bantuan dan dukungan kepada masyarakat serta pelaku usaha dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dalam hal ini juga termasuk bantuan untuk para perempuan.

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 secara khusus berkaitan dengan kesehatan, dan berdampak pada banyak sektor termasuk pendidikan yang tenaga kerjanya didominasi perempuan.

"Terkait Covid-19 di Indonesia, ini tentu membutuhkan banyak dukungan di sektor kesehatan, khususnya untuk memastikan ada testing, tracing, dan treatment, dan saat ini kita sedang melaksanakan vaksin," tutur Sri Mulyani dalam Reaching Financial Equality - A Call to Action pada Senin (8/3/2021).

Salah satu bantuan yang diberikan oleh pemerintah adalah dukungan sosial. Dalam hal ini termasuk memberikan bansos untuk keluarga tidak mampu seperti subsidi listrik, hingga bantuan internet untuk para pelajar dan guru.

"Ini semua yang kita sebut sebagai bantuan dari pemerintah karena Covid-19 bukan hanya berdampak pada aktivitas ekonomi, tapi juga menciptakan beban di level rumah tangga. Hal ini artinya perempuan akan menanggung sebagian beban tersebut," ungkap Sri Mulyani.

Bantuan lain juga diberikan untuk sektor Usaha Kecil Menengah (UKM). Sri Mulyani mengatakan, sekira 52 persen UKM di Indonesia dimiliki oleh perempuan, dan 63 persen tenaga kerjanya adalah perempuan.

"Bukan hanya perlindungan sosial, kita juga memberikan dukungan langsung untuk banyak UKM. Jadi ini adalah hal yang sangat penting," tuturnya.

Bantuan terhadap UKM ini, katanya, akan lebih mudah menargetkan para pelaku yang sudah menggunakan layanan digital atau sistem perbankan. Pemerintah sendiri terus mendorong pelaku UKM untuk menggunakan layanan digital.

"Di UKM, pertama yang mudah di targetkan untuk dukungan dari pemerintah adalah yang sudah ada di sistem perbankan. Oleh sebab itu, pemerintah fokus bagaimana bisa mendukung UKM ini," sambungnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemulihan Ekonomi Nasional

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun ini salah satunya untuk bantuan sosial (bansos) tunai sebesar Rp 12 triliun. Bansos merupakan salah satu bagian dari lima sektor alokasi anggaran PEN 2021.

Alokasi anggaran PEN 2021 lainnya terbagi ke dalam sektor kesehatan sebanyak Rp176,30 triliun, program prioritas sebanyak Rp125,06 triliun, dukungan UMKM dan korporasi sebanyak Rp186,81 triliun, dan pemberian insentif usaha sebesar Rp 53,86 triliun.

Dukungan UMKM dan korporasi mencakup untuk subsidi bunga UMKM sebanyak Rp 31,95 triliun, Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) Rp 17,34 triliun, subsidi Imbal Jasa Penjamin (IJP) Rp 8,51 triliun, Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Rp 58,76 triliun, penempatan dana Rp 66,99 triliun, dan dukungan lainnya Rp 3,27 triliun.