Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong agar 244 desa wisata di Indonesia bisa berkembang ibarat startup yang bisa berkembang menjadi unicorn.
"Di Bangli, Bali, ada Desa Penglipuran. Ada Desa Jatiluwih di Tabanan, Bali. Ini adalah desa-desa yang sudah jadi unicorn. Nah bagaimana kita dorong agar 244 desa wisata di seluruh Indonesia ini kita jadikan unicorn," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam webinar "The 6st Strategic Discussion "Redefining Sustainable Tourism Roadmap", dikutip dari Antara, Selasa (9/3/2021)..
Menparekraf menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 75 ribu desa. Dari puluhan ribu desa itu, sebanyak 244 desa wisata tengah dikembangkan agar bisa menjadi desa wisata yang mandiri.
Advertisement
"Sekarang sebanyak 54 desa wisata dalam tahap rintisan, 144 desa wisata dalam tahap berkembang. 48 desa wisata sudah maju. Ini ibaratnya (tingkatan) dari startup sampai unicorn," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf mengatakan pengembangan desa wisata merupakan upaya mendukung pelestarian budaya dan lingkungan dalam konsep keberlanjutan, kualitas, dan ecotourism.
"Kuncinya harmoni, manfaat ekonomi, dan pelestarian budaya dan alam sekitar desa," katanya.
Pengembangan desa wisata jadi satu dari enam langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Selain pengembangan desa wisata, lima strategi tersebut yaitu terkait program stimulus hibah pariwisata; penerapan free covid corridor atau yang saat ini disebut travel corridor arrangement yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi; pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus); i program digitalisasi bagi para pelaku ekonomi kreatif; dan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usai Pandemi, Sandiaga Uno Ingin Indonesia jadi Destinasi Wisata Utama di ASEAN
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, akan menerapkan konsep quality dan sustainable tourism dalam upaya memulihkan wisatawan mancanegara bagi pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi covid-19.
“Kita kelola dalam dua tahapan, jangka pendek dan jangka menengah Panjang. Jangka pendek fokusnya di wisatawan nusantara sebagai awal kebangkitan. Jangka menengah panjang kita menjadi destinasi pilihan di Asia Tenggara untuk wisatawan mancanegara dengan konsep quality and sustainable tourism,” kata Sandiaga Uno dalam diskusi MarkPlus, Inc. strategis Redefining Sustainable Tourism Roadmap, Selasa (9/3/2021).
Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya tidak akan mengejar angka kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, melainkan akan lebih menekankan pada kualitas kunjungannya.
Dengan mengubah destinasi-destinasi sebelumnya menjadi ramah lingkungan menggunakan energi baru terbarukan. Sehingga para wisatawan mancanegara maupun nusantara menjadi nyaman ketika berwisata.
“Kita tidak akan kejar lagi angka-angka, wah salah kemarin ngejar angka-angka, kita kerjanya kualitas saja. Standing dan dampak terhadap lingkungan juga bagaimana mengubah destinasi-destinasi ini ramah lingkungan menggunakan energi baru terbarukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Sandiaga Uno menjelaskan, fase pertama pengembangan industri pariwisata Indonesia dampak covid-19, yaitu jangka pendek pada tahun 2020 merupakan fase memitigasi covid-19, untuk menekan laju hilangnya wisatawan mancanegara karena covid-19 dan penutupan pembatasan.
Advertisement