Liputan6.com, Jakarta - Berdirinya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bisa menjadi opsi dalam skema pembiayaan infrastruktur baru di Tanah Air. Hadirnya sovereign wealth fund (SWF) Indonesia ini diharapkan skema pembiayaan melalui utang dapat berkurang.
"Ini mesti menjadi concern dari masyarakat terkait tergantungan atau cukup besarnya investasi di infrastruktur menggunakan instrumen utang, padahal kita punya opsi yang lain," kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), Deni Ridwan, dalam diskusi Peran Investor Lokal dalam Rangka Pendalaman Finansial Instrumen Saham & Surat Berharga, Rabu (10/3/2021).
Dia menekankan, dengan adanya LPI pemerintah ingin mencoba untuk menambah serta memperluas sumber pembiayaan agar tidak melalui utang. Apalagi LPI ini lebih kepada equity particupation.
Advertisement
"Ini kita harapkan ke depan dengan semakin besarnya LPI, semakin besar juga sumber pembiayaan jangka panjang yang tidak bersifat utang," kata dia
Deni pun mendukung penuh upaya pemerintah dalam pendirian LPI. Dia berharap LPI dapat beriringan untuk pembiayaan jangka panjang, baik SBN maupun LPI yang berdasarkan equity.
"Tentu dari pemerintah mendorong dari sisi regulasi agar investor semakin banyak yang masuk, tidak hanya dari portofolio tapi juga bisa masuk dari investasi langsung," tandasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bangun Jalan Tol di Sumatera, Hutama Karya Incar Dana LPI
Sebelumnya, Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, anggaran negara terbatas sehingga perlu alternatif pendanaan untuk mengejar tujuan tersebut.
Sovereign Wealth Fund atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) pun dibentuk memecah masalah pendanaan ini. Dengan adanya LPI, pemerintah mengajak keterlibatan investor luar negeri untuk terlibat dalam pembangunan di Tanah Air.
PT Hutama Karya (Persero) menyambut positif pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang memiliki kapasitas keuangan besar. Sehingga dapat menjadi salah satu alternatif solusi pembiayaan dalam menyelesaikan penugasan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Plt EVP of Corporate Secretary Hutama Karya Tjahjo Purnomo berharap, kehadiran LPI akan meningkatkan kualitas infrastruktur di Indonesia khususnya di Pulau Sumatera. Dana yang didapatkan nantinya akan dipakai membangun ruas jalan tol baru di Sumatera.
"Dana yang diperoleh nantinya akan digunakan untuk membangun ruas tol baru di Sumatera," ujar Tjahjo dalam diskusi virtual, Jakarta, Senin (8/3).
Tjahjo mengatakan Hutama Karya siap untuk menawarkan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola kepada Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Skema yang ditawarkan dalam bentuk divestasi atau pengalihan konsesi untuk jangka waktu tertentu.
"Hutama Karya telah mengoperasikan dua ruas tol di Jakarta dan tujuh ruas tol di Pulau Sumatera dengan tingkat IRR yang positif serta lalu lintas harian yang baik sehingga menjadikan aset konsesi tol tersebut cukup menarik untuk ditawarkan kepada LPI," jelasnya.
Advertisement