Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedih melihat anak muda saat ini yang tidak komitmen dengan pekerjaannya. Keluh kesah itu diberikannya lantaran banyak anak muda yang memilih bekerja untuk uang ketimbang bakti pada profesi.
"Nah kecintaan kita kepada idealisme itu menurut saya kurang. Jadi saya sedih lihat anak-anak muda itu, maaf istilah saya, melacurkan profesionalismenya hanya sekadar gini aja," ujarnya dalam siaran video Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT 2021, dikutip Rabu (10/3/2021).
Baca Juga
Keluh kesah itu dilontarkannya lantaran dirinya melihat banyak pejabat muda yang lebih suka memperkaya diri dan mengkhianati negara. Terlebih untuk yang suka membawa embel-embel agama dalam aksinya.
Advertisement
"Bertameng di belakang kesolehannya sesuai agamanya masing-masing. Padahal dia maling," tegas Luhut.
Dia lantas meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan memecat langsung oknum bersangkutan. Seperti yang pernah dilakukan pada salah seorang petinggi PT Pertamina (Persero) terkait persoalan penggunaan barang impor yang berpengaruh pada Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
"Karena kalau tidak, kita semua beragama, berbudaya, tapi pada hakikatnya kita mengkhianati apa itu keyakinan dengan berbohong, menipu dan sebagainya. Nah ini yang menurut saya kita harus bekerja dengan hati," tuturnya.
Luhut kemudian mencontohkan dirinya yang tidak pernah bergantung pada siapapun dalam bekerja. Sehingga sikap tersebut memperkuat komitmen pada idealisme yang dianutnya.
"Saya enggak pernah backing ke siapapun dalam hidup saya. Saya enggak pernah tergantung pada siapa saja. Saya hanya tergantung pada tuhan aja. Tergantung pada kemampuan saya," tandas Luhut.
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Luhut Sebut Ada Pejabat Pertamina Dipecat Jokowi Langsung: Ngawurnya Minta Ampun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan geram kepada salah satu pejabat di Pertamina. Sebabnya karena Pertamina masih melakukan impor pipa yang bisa diproduksi di Indonesia.
"Pertamina itu ngawurnya minta ampun. Masih impor pipa padahal bisa dibuat di Indonesia. Bagaimana itu," kata Luhut dalam Rakornas BPPT di Jakarta, Selasa (9/3).
Menurutnya, tindakan yang dilakukan Pertamina itu menunjukkan idealisme kecintaan kepada bangsa yang kurang. Sebab tidak memilih produk asing ketimbang menggunakan prosuk dalam negeri.
"Nah kecintaan kita, kepada idealisme itu kita menurut saya kurang," kata dia.
Padahal, seharusnya generasi muda lebih mencintai bangsanya sendiri. Sebaliknya dia merasa sedih melihat ada pejabat yang malah melacurkan diri hanya demi memperkaya diri.
"Jadi saya sedih kadang-kadang melihat anak muda itu, maaf istilah saya melacurkan profesionalismenya hanya sekedar gini (uang) saja," ungkap Luhut.
"Bertameng di belakang kesalehannya sesuai agamanya masing-masing. Padahal dia maling," sambung Luhut.
Meski begitu, Luhut menyebut pejabat yang dimaksud telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Bahkan telah dipecat langsung oleh kepala negara.
"Ada pejabat tinggi Pertamina itu kemarin dipecat presiden langsung," pungkasnya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Wamen BUMN soal Belanja Pertamina: Itu Ditanyain Pak Luhut Terus
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi memberikan perhatian khusus terhadap penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PTÂ Pertamina. Berulang kali bahkan, Menko Luhut menanyakan hal tersebut.
"Semua spending-spending (belanja)-nya Pertamina kemana saja, itu ditanyain Pak Luhut terus. Pak Luhut itu paling suka yang dipanggil itu Pertamina terus, ini gimana, belinya dari siapa nih, bajanya dari China apa nggak," ujar Budi dalam diskusi virtual, Jakarta, Selasa (14/5).
Budi mengatakan, penggunaan bahan baku dalam negeri sangat penting terutama di tengah kesulitan yang saat ini dihadapi oleh seluruh negara. Tindakan tersebut juga merupakan salah satu keberpihakan terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Jadi saya titip, terima kasih Ibu Nike (Dirut Pertamina) kita juga nanti rencananya mau mengkombinasikan mensinergikan data procurement. Selain melihat beli barangnya sama atau enggak, harganya berapa, saya juga pengen lihat pengen ada keberpihakan yang lebih jelas ke BUMN, perusahaan dalam negeri, dan kalau bisa perusahaan yang oleh pribumi supaya stabilitas politik dan geopolitik negara kita juga aman," paparnya. Â