Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Bidang Pengembangan Sektor Investasi Prioritas BKPM, Aries Indanarti mengakui, cukup berat mengejar target investasi sebesar Rp900 triliun di tahun ini. Menurutnya butuh kerja keras, dan harus saling bergandeng tangan untuk mengejar realisasi tersebut.
"BPKM mencatat bahwa akan dapat bisa dicapai tentunya dengan kolaborasi seluruh stakeholder," kata dia dalam diskusi Membedah Peluang Bisnis Rp70 Triliun di Sektor Hulu Migas, secara virtual, Rabu (10/3/2021).
Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyatakan siap memenuhi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang target meraup investasi Rp900 triliun pada 2021.
Advertisement
Adapun besaran tersebut lebih tinggi dari target yang dibuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian PPN/Bappenas senilai Rp856 triliun.
Perintah bapak Presiden sampaikan kepada kami BKPM dan minta Rp 900 triliun. Karena pimpinan saya adalah Presiden maka Insya Allah saya kerja sama untuk wujudkan arahan dan perintah untuk Rp 900 triliun," ujar Bahlil dalam sesi teleconference, Rabu (24/2).
Â
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi: Kalau Investasi Tak Terlaksana Kejar Pak Bahlil, Jangan Saya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti peran penting investasi dalam pertumbuhan ekonomi. Dirinya meyakini, tingkat investasi yang tinggi akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tahun ini.
Untuk memastikan tren investasi berada pada jalurnya, Jokowi terus berkoordinasi dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia setiap waktu.
"Memang kuncinya ada di Pak Bahlil, Kepala BKPM. Tiap hari saya telepon terus, berapa persen tahun ini? Berapa triliun? Siapa yang masuk? Sudah sampai mana? Targetnya kemana? Tiap hari," kata Jokowi dalam pembukaan Rakernas HIPMI 2021 secara daring, Jumat (5/3/2021).
Jokowi bilang, seluruh pihak harus 'kejar-kejaran' di situasi pandemi ini. Terlebih, Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen di tahun 2021. Tentu bukan hal mudah membalikkan pertumbuhan yang terkontraksi menjadi positif.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga telah memerintahkan Kepala BKPM untuk menghubungkan para investor baik asing maupun domestik dengan pengusaha di daerah untuk bekerja sama dalam pembangunan.
"Ini sudah saya perintah. Jadi kalau tidak terlaksana, kejarnya ke Pak Bahlil, jangan ke saya lagi. Saya hanya tanya, 'oh, ada inevstor masuk ke provinsi ini, kerjasama dengan siapa,' sudah," tandasnya.
"Karena ke depan, saya melihat dengan hilirisasi, industrialisasi, kita akan menuju ke transformasi yang benar dan itu akan meloncatkan negara kita ke 5 besar ekonomi dunia, kalau ini berhasil. Hati-hati, ini tantangan besar," tuturnya.
Advertisement