Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendukung langkah Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk memperbanyak SPBU mini atau Pertashop.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan, Ahok target membangun 12 ribu SPBU mini di 2021. Jumlah tersebut lebih tinggi dari target awal Pertamina sebesar 10 ribu Pertashop.
Baca Juga
"Dengan adanya target Petamina yang mau membangun di tahun 2021 sebanyak 10 ribu, bahkan Pak Ahok meminta jadi 12 ribu. Tentu hal ini sangat positif," ujar Ifan, sapaan akrab M Fanshurullah Asa dalam keterangan tertulis, Kamis (11/3/2021).
Advertisement
Menurut dia, BPH Migas sepakat dengan usulan Ahok membuat 12 ribu SPBU mini karena beberapa indikator. Seperti mengurangi konsumsi penggunaan BBM Penugasan (JBKP) Premium RON 88.
Kemudian mengurangi secara alami Pertamini yang ilegal tanpa izin usaha niaga, dengan harga di atas harga SPBU resmi serta tidak ada standar kemananan dan teknis kalibrasi dari pemerintah.
Lalu mengurangi emisi karbon di wilayah tersebut karena yang dijual Pertamax dengan RON 92, dan dapat menggerakkan UMKM di desa karena harga investasi membangun Pertashop hanya berkisar Rp 300-500 juta dengan margin sekitar Rp 850 per liter.
"SPBU mini juga membuat masyarakat yang jauh dari SPBU (besar) bisa membeli dekat dari rumah dengan harga yang sama dengan SPBU," kata Ifan.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
43 Pertashop Telah Beroperasi di Kalimantan
Pertamina terus menambah jumlah Pertashop di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan. Saat ini, sebanyak 43 titik gerai Pertashop telah tersebar di Kalimantan, diantaranya 13 titik di Kalimantan Tengah, 10 Kalimantan Selatan, 12 titik di Kalimantan Barat, dan 8 titik di Kalimantan Timur.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Region Kalimantan Pertamina, Susanto August Satria mengungkapkan, Pertashop merupakan bentuk komitmen Pertamina menyalurkan energi hingga ke daerah-daerah yang cukup jauh jangkauannya dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Tersedianya Pertashop di pedesaan, masyarakat akan semakin mudah memperoleh produk-produk berkualitas Pertamina dengan harga yang sama seperti di SPBU. Produk yang dijual di Pertashop antara lain bahan bakar yaitu Pertamax, Dexlite, elpiji bright gas, dan pelumas tergantung jenis fasilitas yang ada," jelas Satria dalam keterangannya pada Senin (1/3/2021).
Lebih lanjut, Satria menyampaikan bahwa dengan adanya Pertashop di level pedesaan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat karena uang belanja BBM dan elpiji dapat ditekan dan pembangunan desa juga dapat meningkat.
"Untuk di daerah Kalimantan Utara, saat ini masih belum ada Pertashop yang telah beroperasi, namun diestimasikan pada bulan Maret ini akan beroperasi satu titik di wilayah Tarakan," tutur Satria.
Advertisement
Tentang Pertashop
Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, untuk melayani kebutuhan konsumen BBM yang tidak/belum terlayani oleh lembaga penyalur resmi Pertamina lainnya seperti SPBU. Selain BBM, Pertashop juga menyediakan produk Pertamina yang lain seperti LPG Bright Gas dan Pelumas.
Pertamina mengembangkan dua pola investasi dalam pendirian Pertashop. Pertama, Pertamina yang berinvestasi dan desa yang menjalankan atau desa yang melakukan investasi melalui Bumdes, serta ada rasio pembagian keuntungan. Kedua, dapat juga menggandeng swasta untuk berinvestasi.
Pertamina membuka selebar-lebarnya kesempatan bagi masyarakat yang ingin bermitra dengan Pertamina melalui pendirian Pertashop.