Sukses

Pesawat Citilink Putar Balik ke Cengkareng Setelah 25 Menit Terbang, Ada Apa?

Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 776 rute kembali ke Cengkareng pada pukul 09.45 WIB. Sebelumnya, pesawat lepas landas pada pukul 09.20 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 776 rute Cengkareng - Kulon Progo mengalami Return to Base (RTB)  pada Jumat 12 Maret 2021 pagi. Pesawat kembali ke bandara setelah 25 menit lepas landas karena mengalami kendala teknis. Hal tersebut dibenarkan oleh VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia, Resty Kusandarina. 

"Pesawat mengalami kendala teknis sehingga segera dilakukan pengecekan pada pesawat demi alasan keamanan dan keselamatan penerbangan," kata Resty dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Jakarta, Jumat (12/3/2021).

Resty menjelaskan penerbangan Citilink dengan nomor penerbangan QG 776 rute kembali ke Cengkareng pada pukul 09.45 WIB. Sebelumnya, pesawat lepas landas pada pukul 09.20 WIB.

Saat mengalami kendala teknis, Citilink melakukan langkah yang diperlukan dengan segera mengganti pesawat. Pesawat pengganti sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Para penumpang QG 776 pun telah diberangkatkan kembali ke Kulonprogo dengan pesawat pengganti. Pemberangkatan kembali dilakukan pada pukul 11.25 WIB dan saat ini telah tiba di Kulonprogo dengan selamat.

"Penumpang QG 776 telah diberangkatkan kembali ke Kulonprogo dengan pesawat pengganti milik Citilink pada pukul 11.25 WIB dan saat ini telah tiba di Kulonprogo dengan selamat," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prosedur Delay Management

Resty mengatakan, Citilink telah melaksanakan prosedur delay management dengan memberikan kompensasi berupa makanan ringan dan minuman kepada seluruh penumpang yang terdampak yang diberikan di destinasi tujuan. Petugas Citilink juga telah memberikan penjelasan kepada penumpang yang ada dalam penerbangan tersebut dan penjelasan yang diberikan dapat diterima dengan baik.

Pihaknya berkomitmen untuk mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan. Sehingga, keputusan untuk melakukan pergantian pesawat merupakan keputusan yang tepat.

"Kami selalu berupaya mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com