Sukses

2 Penyebab Harga Bitcoin Kembali Tembus Level Rp 800 Juta

Salah satu Grup Hotel terbesar di dunia, yaitu Luxury US Hotel Group memberikan fitur pembayaran dengan kripto seperti Bitcoin dan Ethereum.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin kembali melewati angka Rp 800 juta setelah mengalami tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu. Ada 2 sentimen yang mendorong kenaikan harga mata uang kripto ini.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan,Bitcoin mengalami kenaikan karena meningkatnya permintaan. Salah satunya karena perekonomian Amerika Serikat (AS) yang diprediksi membaik. Pemerintah AS melakukan pencetakan uang tambahan sebagai langkah atau stimulus perekonomian untuk menghadapi Pandemi Covid-19.

Langkah mencetak uang ini berdampak kepada penurunan mata uang, dan beberapa instrumen investasi. Ini juga berdampak terhadap perekonomian seluruh dunia. Sehingga orang-orang memilih Bitcoin untuk mengamankan aset mereka.

“Investor tetap ingin mengamankan asetnya dengan investasi. Dengan kondisi itu, orang bralih ke Bitcoin. Karena Bitcoin tidak terpengaruh langsung dengan kebijakan pemerintah. Bitcoin mengadopsi teknologi blockchain yang bersifat tidak terpusat,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (14/3/2021). 

Selain itu, faktor permintaan lain yang mempengaruhi Bitcoin adalah karena salah satu Grup Hotel terbesar di dunia, yaitu Luxury US Hotel Group. Hotel ini memberikan fitur pembayaran dengan kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, DOGE dan lainnya.

“Dalam hal ini, bukan hanya Bitcoin, tetapi juga mempengaruhi kenaikan harga Ethereum. Karena permintaan Ethereum juga meningkat,” kata Oscar Darmawan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bisa Kembali Tembus Level Tertinggi

Oscar Darmawan kembali menjelaskan bahwa Bitcoin masih akan mungkin kembali melewati level tertingginya. Kemungkinan besar bisa saja dalam waktu dekat. Karena orang-orang memprediksi harga Bitcoin jauh lebih tinggi dari harga sekarang. Seperti JP Morgan yang memprediksi harga Bitcoin Rp 2,4 miliar.

“Ini kemungkinan besar terjadi karena masih ada sederet perusahaan-perusahaan lain yang ingin membeli Bitcoin. Mereka ingin mencatatkan kenikan aset seperti apa yang dilakukan oleh Tesla, Microstrategy dan beberapa perusahaan-perusahaan lainnya yang sudah membeli Bitcoin,” jelasnya.