Liputan6.com, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk Arwin Rasyid berpesan kepada generasi muda untuk tidak berambisi mengejar jabatan ketika bekerja di mana pun. Sebaliknya, yang perlu dikejar adalah prestasi dalam setiap pekerjaan.
"Dimanapun kita berada, jangan kejar jabatan tapi kita kejar prestasi," ungkap Arwin Rasyid dalam Webinar bertajuk Profesional/CEO Minang di Masa Dulu, Sekarang dan Masa Depan, Jakarta, Minggu (14/3/2021).
Dia menjelaskan bekerja dengan mengejar jabatan bisa membuat seseorang tidak menjadi dirinya sendiri. Seseorang akan menjadi sibuk mencari tahu siapa yang harus didekati dan harus berhati-hati dalam menyatakan pendapat agar tidak dianggap kubu lawan.
Advertisement
"Ini bisa membuat tidak berani menyampaikan pendapat karena takut dianggap bukan kubunya dia dan akhirnya tidak bisa jadi diri sendiri," kata Arwin Rasyid yang pernah juga menduduki jabatan CEO Telkom Indonesia.
Sebaliknya, mengejar prestasi bisa membuat seseorang menjadi dirinya sendiri. Mengoptimalkan kemampuan diri untuk mencapai berbagai macam target.
Tak hanya itu, prestasi pun tidak akan habis untuk dikejar. Sebab setelah berhasil melakukan sesuatu akan ada hal lain yang akan ingin dicapai.
"Kalau kejar prestasi ini tidak ada habisnya kita kejar. Makanya kejar prestasi dimanapun Anda berada," kata Arwin Rasyid.
Tips dari Arwin Rasyid
Arwin Rasyid pun mengaku heran dengan fenomena anak buah yang kerap mendebat atasannya karena lebih pintar. Padahal sebagai orang yang dipimpin seharusnya menunjukkan sikap ingin berkolaborasi, alih-alih mendebatnya.
"Saya heran kalau ada anak buah yang hobi menantang atasannya buat berdebat karena lebih pintar. Bukan disitui poinnya," kata dia.
Arwin mengatakan bila sebagai bawahan mengetahui atasannya tidak begitu pintar, maka lebih baik diajarkan agar memiliki kemampuan yang sama. Bila sedang dalam posisi tersebut, seharusnya itu bisa dimanfaatkan untuk menjadi anak buah yang bisa diandalkan.
"Kalau atasan pintar kita yang belajar. Kalau atasan kurang pintar kita yang ajarkan. Intinya harus jadi anak buah yang bisa diandalkan," kata tuturnya.
Dalam sebuah pekerjaan, yang terpenting adalah membangung sinergi dan bahu membahu untuk mencapai tujuan. Sebab, banyak atasan yang ditunjuk sebagai pemimpin bukan karena dia pintar, melainkan karena dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab.
"Atasan kan ditunjuk bukan karena itu perusahaan milik dia, tapi diangkat karena dia orang yang tepat dan bertanggungjawab," kata Arwin.
Kepada generasi muda dia berpesan untuk bisa menghilangkan rasa tidak nyaman bila pemimpinnya dirasa tidak lebih baik dari dirinya. Sebab banyak hal yang ternyata tidak banyak dikathui anak buah dari sang atasan.
"Oleh karena itu kalau kita jadi bawaha harus bisa menghargai tatanan yang demikian itu," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement