Sukses

Top 3: Banyak Orang Indonesia Jadi Jagoan Migas di Qatar

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 15 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Ternyata banyak orang Indonesia yang bekerja di sektor minyak dan gas (migas) di Qatar. Bahkan banyak di antara mereka yang ahli dalam mengoperasionalkan kilang migas dan memecahkan masalah terjadi di sektor tersebut.

Sebagai negara dengan cadangan gas nomor 3 di dunia, persaingan di sektor ini terus meningkat. Jumlah kilang pun bertambah seiring berjalannya waktu. Hal tersebut juga tidak terlepas dari keahlian orang-orang Indonesia yang bekerja di sektor migas.

Artikel mengenai banyaknya pekerja ahli migas di Qatar yang merupakan orang Indonesia menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 15 Maret 2021:

1. Hebat, Banyak Orang Indonesia Jadi Ahli Migas di Qatar

Ternyata banyak orang Indonesia yang bekerja di sektor minyak dan gas (migas) di Qatar. Bahkan banyak di antara mereka yang ahli dalam mengoperasionalkan kilang migas dan memecahkan masalah terjadi di sektor tersebut.

"Sebenarnya kekuatan orang kita di sana (Qatar) ini skill dalam operasionalkan kilang LNG, skill dalam troubleshooting dan ahli memecahkan masalah di kilang, itu keunggulan kita," kata Profesional Ex Qatargas and Qatar Petrolium, Syarian Tampo Djamhur.

Sebagai negara dengan cadangan gas nomor 3 di dunia, persaingan di sektor ini terus meningkat. Jumlah kilang pun bertambah seiring berjalannya waktu. Hal tersebut juga tidak terlepas dari keahlian orang-orang Indonesia yang bekerja di sektor migas.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

2 dari 3 halaman

2. KKP Bakal Pamerkan Ratusan Ikan Hias Endemik Asli Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menyelenggarakan pameran ikan hias endemik asli Indonesia. Langkah ini sebagai upaya agar masyarakat Indonesia mengetahui ikan endemik asli tersebut sekaligus menggerakan wisata ikan hias.

Artati merinci sudah ada beberapa komunitas yang telah mendaftar yaitu louhan, discus, koi dan mas koki. Selain kontes ikan hias yang diselenggarakan komunitas, untuk tahun ini pihaknya akan menyelenggarakan pameran ikan hias endemik asli Indonesia.

“Perlu bagi kita mengenalkan masyarakat Indonesia kepada ikan ikan endemik asli Indonesia melalui kontes atau pameran seperti ini. Saat ini Indonesia memiliki 4.552 jenis spesies ikan hias bahkan 440 diantaranya merupakan endemik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Investor Asing Bisa Cari Harta Karun di Laut Indonesia, Tapi Bukan untuk Komersil

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) memastikan bahwa pemerintah bisa memberikan izin bagi investor asing untuk mencari harta karun maupun benda muatan kapal tenggelam (BMKT) di perairan Indonesia. Namun pencarian harta karun tersebut tidak untuk tujuan komersil.

Kebijakan untuk membuka bidang usaha pengangkatan harta karun bawah laut atau BMKT itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, yang merupakan peraturan turunan dari UU Cipta Kerja.

"Investasi tentu harus kita sepakati yang dilakukan bukan dalam rangka investasi jual beli atau mengkomersilkan BMKT," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Safri Burhanuddin.

Simak artikel selengkapnya di sini 

Video Terkini