Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri Tbk memutuskan menunjuk komisaris dan direktur baru perseroan. Pada jajaran komisaris, terdapat nama Muhammad Yusuf Ateh yang tidak lain ialah Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Yusuf dilantik pada 5 Februari 2020. Sebelumnya, Yusuf juga menjabat sebagai Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan KemenPAN-RB.
Baca Juga
Selain itu, RUPST juga mengangkat Timothy Utama menjadi Direktur Information Technology Bank Mandiri. Yusuf diangkat untuk menggantikan Ardan Adiperdana, sementara Timothy diposisikan untuk mengganti Rico Usthavia Frans.
Advertisement
"Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Mandiri semakin berperan dalam pemulihan ekonomi nasional untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers, Senin (15/3/2021).
Dengan pergantian direktur dan komisaris tersebut, maka demikian susunan direksi dan komisaris Bank Mandiri yang baru:
Direksi
Direktur Utama: Darmawan Junaidi
Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar
Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Kepatuhan & SDM: Agus Dwi Handaya
Direktur Treasury & International Banking: Panji Irawan
Direktur Commercial Banking: Riduan
Direktur Jaringan & Retail Banking: Aquarius Rudianto
Direktur Operation: Toni Eko Boy Subari
Direktur Corporate Banking: Susana Indah Kris Indriati
Direktur Hubungan Kelembagaan: Rohan Hafas
Direktur Keuangan & Strategi: Sigit Prastowo
Direktur Information Technology: Timothy Utama
Komisaris
Komisaris Utama: M. Chatib Basri
Wakil Komisaris Utama: Andrinof ChaniagoKomisaris Independen: Mohamad Nasir
Komisaris Independen: Boedi Armanto
Komisaris Independen: Loeke Larasati Agoestina
Komisaris: Nawal Nely
Komisaris: Faried Utomo
Komisaris: Arif Budimanta
Komisaris: Rionald Silaban
Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kinerja Kantor Luar Negeri Bank Mandiri Bertumbuh di Tengah Pandemi
Sebelumnya, dalam rangka mendukung nasabah korporasi mengembangkan bisnis ke luar negeri, Bank Mandiri terus mengembangkan dan mengoptimalkan peran Kantor Luar Negeri (KLN) dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Hasilnya, KLN Bank Mandiri berhasil mencatat laba sebelum pajak hingga USD111,2 juta atau sebesar Rp1,562 triliun pada akhir 2020, tumbuh 19% secara year on year, meskipun dibayangi ketidakpastian global akibat pandemi Covid-19 yang mewabah di dunia.
Menurut Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan, capaian tersebut merupakan kontribusi laba sebelum pajak terbesar dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata pertumbuhan pada periode tersebut sebesar 30%.
Kinerja apik ini terutama disumbangkan oleh pertumbuhan Fee Based Income (FBI) sebesar rata-rata 32% dari USD10,9 juta pada 2015 menjadi USD45,3 juta pada 2020. Sementara Net Interest Income (NII) menguat rata-rata 10% dari USD49,5 juta pada 2015 menjadi USD81,3 juta lima tahun kemudian.
"Selain karena pemahaman yang komprehensif atas bisnis internasional nasabah korporasi, kinerja yang baik dari KLN Bank Mandiri dalam lima tahun terakhir juga merupakan hasil kolaborasi strategis antara berbagai unit kerja di kantor pusat, serta antara masing-masing KLN, termasuk dengan perusahaan anak," kata Panji Irawan.
Saat ini Bank Mandiri memiliki tujuh KLN, yakni di Singapura, Hongkong, Cayman Island, Shanghai, Timor-Leste, UK dan Malaysia.
Panji mengungkapkan, capaian positif lain yang ditunjukkan oleh jaringan KLN Bank Mandiri adalah kemampuan menjaga kualitas aset produktif melalui strategi pemberian kredit secara selektif. Alhasil, NPL pun dapat diturunkan dari 1.42% pada 2015 menjadi 0.38% di tahun lalu.
"Kami ingin memenuhi seluruh kebutuhan nasabah dalam mengembangkan bisnis ke luar negeri agar bisa mengakses pasar global yang lebih besar dan tumbuh lebih cepat. Untuk itu, kami telah menetapkan fokus layanan kepada Indonesia-related Global Trading Companies, sindikasi global, serta supply chain Indonesia-linked customers, terutama untuk nasabah yang memiliki bisnis di lokasi jaringan KLN Bank Mandiri," katanya .
Dia melanjutkan, penguatan layanan juga disertai dengan pengembangan layanan digital Mandiri Cash Management di seluruh KLN yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah ataupun jaringan nasabah yang berada di luar negeri, sehingga nasabah merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi dengan Bank Mandiri.
Tak hanya nasabah korporasi, Panji menambahkan, Bank Mandiri juga mengembangkan layanan khusus bagi nasabah individual kategori High Net Worth yang berdomisili atau bekerja di luar negeri.
Caranya adalah menawarkan layanan Wealth Management di Bank Mandiri Singapore dengan skema Pengelolaan Dana Nasabah Individual.
"Dalam rangka mendukung investasi dan pendanaan nasabah di luar negeri, saat ini kami memiliki dua perusahaan anak di Singapura yaitu Mandiri Securities Singapore dan Mandiri Investment Management Singapore. Semua jaringan internasional kami terkoneksi dengan baik sehingga dapat memberikan layanan secara optimal," kata Panji.
Advertisement