Sukses

Bank Mandiri Sebar Deviden Rp 10,27 Triliun ke Pemegang Saham

Bank Mandiri akan membagikan rasio pembayaran deviden (deviden payout ratio) sebesar Rp 10,27 triliun atau 60 persen dari laba bersih tahun 2020

Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri akan membagikan rasio pembayaran deviden (deviden payout ratio) sebesar Rp 10,27 triliun atau 60 persen dari laba bersih tahun 2020 kepada para pemegang saham. Adapun beasran deviden yang dibayarkan yakni Rp 220 per lembar saham.

"Penggunaan laba tahun 2020 yang sudahd diputuskan dan disetujui untuk dibayarkan deviden payout ratio sebesar 60 persen dari laba bersih atau Rp 10,27 triliun," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dalam konferensi pers RUPST Bank Mandiri 2021, Jakarta, Senin (15/3/2021).

Adapun deviden yang diberikan ke kas begara sebesar 16,6 persen atau sekitar Rp 1,7 triliun kepada pemerintah. "Bank Mandiri akan menyetorkan debiven sebesar 16,6 persen triliun ke kas negara," kata dia.

Sebagai informasi, tahun 2020 Bank Mandiri mencetak laba Rp 17,1 triliun. Turun 37,71 persen dibandingkan tahun 2019 yang mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 27,5 triliun.

Sementara itu, 40 persen dari laba bersih tahun 2020 akan menjadi laba ditahan. Hal ini sejalan dengan komitmen manajemen untuk terus berkontibusi kepada negara. Termasuk mengindikasikan dukungan kuat dari pemegang saham kepada managemen untuk melakukan akselerasi binis bank.

"Mengindikasikan dukungan kuat dari pemegang saham kepada managemen untuk terus aksesleasi bisnis bank termasuk yang didorong yakni digital banking perseroan," kata dia.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan meski pembagian deviden 60 persen dari laba bersih, rasio kecukupan modal (CAR) masih ada di level yang baik.

"Dengan adanya pembagian deviden ini memang akan ada koreksi pada CAR tapi ini akan ada di level yang baik," kata Sigit.

Diperkirakan CAR pada Maret 2021 veada di level 18,9 persen. Lalu pada akhir tahun CAR akan menjadi 18,4 persen seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi. Sigit meyakinkan, CAR Bank Mandiri tetap aman di level 18 persen sampai 20 persen.

"Jadi Bank Mandiri akan jaga CAR di level 18 persen - 20 persen. Ini yang paling aman buat Bank Mandiri," kata dia mengakhiri.

 

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh Ditunjuk Jadi Komisaris Bank Mandiri

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri Tbk memutuskan menunjuk komisaris dan direktur baru perseroan. Pada jajaran komisaris, terdapat nama Muhammad Yusuf Ateh yang tidak lain ialah Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Yusuf dilantik pada 5 Februari 2020. Sebelumnya, Yusuf juga menjabat sebagai Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan KemenPAN-RB.

Selain itu, RUPST juga mengangkat Timothy Utama menjadi Direktur Information Technology Bank Mandiri. Yusuf diangkat untuk menggantikan Ardan Adiperdana, sementara Timothy diposisikan untuk mengganti Rico Usthavia Frans.

"Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Mandiri semakin berperan dalam pemulihan ekonomi nasional untuk Indonesia yang lebih baik,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam konferensi pers, Senin (15/3/2021).

Dengan pergantian direktur dan komisaris tersebut, maka demikian susunan direksi dan komisaris Bank Mandiri yang baru:

Direksi

Direktur Utama: Darmawan Junaidi

Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar

Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin

Direktur Kepatuhan & SDM: Agus Dwi Handaya

Direktur Treasury & International Banking: Panji Irawan

Direktur Commercial Banking: Riduan

Direktur Jaringan & Retail Banking: Aquarius Rudianto

Direktur Operation: Toni Eko Boy Subari

Direktur Corporate Banking: Susana Indah Kris Indriati

Direktur Hubungan Kelembagaan: Rohan Hafas

Direktur Keuangan & Strategi: Sigit Prastowo

Direktur Information Technology: Timothy Utama

 

Komisaris

Komisaris Utama: M. Chatib Basri

Wakil Komisaris Utama: Andrinof Chaniago

Komisaris Independen: Mohamad Nasir

Komisaris Independen: Boedi Armanto

Komisaris Independen: Loeke Larasati Agoestina

Komisaris: Nawal Nely

Komisaris: Faried Utomo

Komisaris: Arif Budimanta

Komisaris: Rionald Silaban

Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh