Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan harga daging sapi diprediksi akan naik menjelang Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Kendati begitu, pihaknya saat ini tengah mensubstitusi kebutuhan daging sapi dari India dan Brazil, sehingga stok dipastikan aman.
“Ada argumen yang musti kita siasati. Pengimpor terbesar sapi adalah Australia, jadi secara struktur hukum memang kita tuh hanya bisa impor dari Australia. Memang Australia dari tahun ke tahun merupakan supplier yang handal untuk memenuhi kebutuhan nasional kita untuk sapi dan daging,” kata Mendag dalam konferensi pers, Senin (15/3/2021).
Baca Juga
Menurutnya yang menjadi permasalahan, ketika terjadi kebakaran hutan yang luar biasa pada tahun 2019 yang lalu di Australia, struktur daripada ekspor stok sapi mereka itu sangat terganggu termasuk ke Indonesia.
Advertisement
“Karena harganya tinggi di Australia, maka sampai sini pun harganya juga tinggi, sekarang ini yang kita kerjakan adalah bagaimana substitusi daripada permintaan sapi hidup itu dengan daging,” ungkapnya.
Adapun Pemerintah saat ini sudah impor daging kerbau dari India sebanyak 80 ribu ton. Tugas tersebut diberikan oleh Kementerian BUMN untuk Bulog, dan 20 ribu ton daging sapi dari Brazil yang diperintahkan oleh Kementerian BUMN kepada Berdikari.
“Jadi memang tidak ada penugasan untuk RNI, RNI kita diberikan tugas oleh Kementerian BUMN untuk melakukan stabilisasi atau melakukan tugas untuk komoditas yang lain. Jadi memang RNI tidak diberikan tugas untuk importasi terutama untuk daging kerbau dari India yang kita adakan itu adalah dari dari bulog,” jelas Mendag.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebutuhan Aman
Mendag berharap dengan adanya penugasan impor daging kerbau dan daging sapi dari India serta Brazil, ditambah dengan mobilisasi daripada stok nasional, kebutuhan daging sapi ini bisa terpenuhi.
Terutama kebutuhan daging sapi untuk di pulau Jawa khususnya Jakarta dan di Aceh Sumatera. Karena memang kata Mendag di Aceh itu konsumsi dagingnya ketika bulan puasa itu naik signifikan, sehingga diharapkan bisa tercukupi dengan substitusi tersebut.
“Jadi memang yang akan segera kita kerjakan Pak Dirjen perdagangan dalam negeri ini sedang lagi mencoba untuk me-move sapi-sapi dari sentra-sentra seperti Kalimantan Barat dan Jawa Timur untuk memastikan bahwa harga untuk bulan Ramadhan puasa puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri ini bisa terjaga di level yang stabil,” pungkasnya.
Advertisement