Sukses

Wika Gedung Raih Kontrak Baru Rp 501 Miliar hingga Februari 2021

Pada 2021 ini Wika Gedung menargetkan bisa memperoleh order book senilai Rp 15,52 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung) membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 501,95 miliar hingga akhir Februari 2021. Jumlah tersebut mencapai 11,88 persen dari target kontrak baru yang ditetapkan untuk tahun ini senilai Rp 4,22 triliun.

Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo memaparkan, dengan perolehan tersebut realisasi kontrak dihadapi (order book) perseroan tercatat menjadi Rp 11,35 triliun atau telah mencapai 73,14 persen dari target order book 2021 senilai Rp 15,52 triliun.

"Kami optimis target kontrak baru 2021 sebesar Rp 4,22 triliun dapat tercapai, dengan implementasi langkah-langkah strategis baik dari sisi pengembangan usaha, pemasaran, operasional, dan keuangan," kata Nariman dalam keterangan resmi Wika Gedung, Selasa (16/3/2021).

Capaian kontrak baru yang telah diperoleh emiten dengan kode saham WEGE tersebut antara lain dari proyek Apartemen Kyo Society Surabaya, Rumah Dinas TNI AD (dengan Joint Operation), SHE Fasilitas Proyek Unjani, Display Proyek Batang, Ruang Meeting Unjani, Proyek Belawan, Rumah Duka Grand Heaven, dan Hotel Cirebon.

Komposisi perolehan kontrak baru dari Wika Gedung terdiri dari proyek pemerintah (56 persen), BUMN (0,2 persen), dan swasta (44 persen). Dengan tipe tipe proyek perkantoran sebesar 6 persen, komersil 12 persen, dan residensial 81 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Target

Lebih lanjut, Nariman mengatakan, pada 2021 ini target memperoleh order book senilai Rp 15,52 triliun, atau naik 7,02 persen dari target RKAP 2020 senilai Rp 14,50 triliun.

Target kontrak dihadapi itu terdiri dari kontrak baru senilai Rp 4,22 triliun, dan carry over senilai Rp11,30 triliun. Sedangkan target kontrak baru 2021 tersebut naik 39,06 persen dari realisasi perolehan kontrak baru pada 2020 senilai Rp 3,04 triliun.

"Komposisi perolehan kontrak baru 2021 direncanakan berasal dari pemerintah 44 persen, BUMN/BUMD 19 persen, dan Swasta 37 persen," jelas Nariman.