Liputan6.com, Jakarta - Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Erick Thohir mengatakan, perbankan syariah mencatat kinerja yang cukup baik selama pandemi Covid-19. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan aset yang melampaui perbankan konvensional.
"Pertumbuhan aset perbankan syariah di 2020 meningkat sebesar 10,9 persen konvensional 7,7 persen," ujar Erick dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (17/3/2021).
Baca Juga
Dana Pihak Ketiga (DPK) atau simpanan masyarakat di perbankan syariah juga tumbuh. Tercatat, pada tahun lalu DPK perbankan syariah tumbuh 11,5 persen.
Advertisement
"Dana pihak ketiga perbankan syariah juga berhasil meningkat 11,5 persen, tumbuh tipis dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga bank konvensional sebesar 11,49 persen," jelas Erick.
Dari sisi pembiayaan, kata Erick Thohir, perbankan syariah jauh mengungguli perbankan konvensional. Di mana perbankan syariah mencatat pembiayaan mencapai 9,42 persen.
"Jauh mengungguli perbankan konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen. Market share pasar modal syariah juga sudah mencapai 17,39 persen," jelasnya.
Sementara itu, jumlah layanan simpan pinjam dan pembiayaan syariah mencapai 4.115 unit. Didukung juga dengan koperasi syariah sebanyak 75 unit yang membantu dan membina UMKM di seluruh Indonesia.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir: Indonesia Bakal Punya 184 Juta Penduduk Muslim Dewasa di 2025
Sebelumnya, Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Erick Thohir mengatakan, Indonesia akan memiliki penduduk muslim dewasa sebanyak 184 juta di 2025.Â
Untuk itu, dia meminta, perbankan syariah mampu menggarap peluang ini agar semakin banyak penduduk yang masuk dan memanfaatkan keuangan syariah.
"Negara Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia dengan preferensi syariah yang sangat kuat. Diproyeksi di tahun 2025 Indonesia akan memiliki 184 juta penduduk populasi muslim dewasa," ujar Erick dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (17/3).
Dari jumlah 184 juta penduduk muslim, Erick mengatakan, 50 persen di antaranya merupakan kelas menengah atas dan mayoritas bekerja di sektor swasta. Hal ini menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan dalam rangka memperluas pasar syariah.
"Lebih dari 50 persen merupakan kalangan menengah atas dan mayoritas bekerja di sektor swasta. Hal tersebut menjadi potensi besar bagi institusi penyedia layanan syariah mengikat industi halal yang semakin berkembang," jelasnya.
Perbankan syariah serta jasa layanan keuangan syariah lainnya bisa memanfaatkan peluang ini dengan menyesuaikan permintaan dari masyarakat baik dari sisi pelayanan maupun kemudahan mengakses layanan dari sisi digitalisasi.
"Perbankan syariah dan layanan keuangan syariah dari tahun ke tahun harus menyesuaikan dengan demand dari masyarakat terutama negara-negara yang memiliki penduduk muslim besar di seluruh dunia," kata Erick Thohir.
Dia menambahkan, saat ini layanan keuangan syariah terus menunjukkan kinerja yang cukup baik. Di mana pada 2020, Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan syariah terus naik lebih tinggi dibandingkan dengan layanan perbankan konvensional.
"Maka kita doakan dan terus kita dukung manajeman ekonomi syariah Indonesia. Agar semakin maju tidak hanya di Indonesia tetapi di dunia. Tentu diperlukan koordinasi dan sinergi yang kuat seluruh stakeholder," tandasnya.
Advertisement