Sukses

Tantangan Berat Ketua Kadin Bangkitkan Dunia Usaha dari Pandemi

Memimpin Kadin Indonesia tidak mudah dan akan dihadapkan pada banyak tantangan di tengah pandemi yang belum usai.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca diusulkan Rosan P Roeslani sebagai Calon Dubes untuk Amerika Serikat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bursa pecalonan Ketua Umum KadinIndonesia mulai ramai di perbincangkan.

Sejumlah nama pun muncul menjadi calon pengganti Rosan sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Menanggapi hal ini, Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyatakan dalam menentukan calon yang akan dipilih sebagai Ketua Kadin Indonesia, pihaknya akan melakukan pembahasan di tingkat pengurus Kadin DKI.

"Dalam hal ini nantinya pasti akan menetapkan pilihan kepada salah seorang calon yang sebelumnya akan kami bahas di tingkat kepengurusan Kadin DKI Jakarta, mengingat kepengurusan Kadin bersifat Kolektif Kolegial," kata dia.

Menurut dia, memegang amanah untuk memimpin Kadin Indonesia tidak mudah dan akan dihadapkan pada banyak tantangan. Terlebih saat kondisi pandemi Covid-19 di mana banyak pelaku usaha yang terkena dampaknya.

"Yang pasti tantangan Kadin kedepan semakin besar, sebagai induk dari organisasi pengusaha dan organisasi perusahaan. Terlebih kondisi bisnis saat ini yang bersifat anomali, fungsi dan peran Kadin sangatlah diharapkan untuk dapat menggairahkan kembali dunia usaha.

Diana pun angkat bicara terkait sosok yang akan masuk dalam calon ketua Kadin Indonesia. Menurut dia, mendekati hari pencalonan akan ada nama yang akan maju. Namun dia berharap persaingan para calon Ketua Kadin Indonesia ini tetap berlangsung secara baik dan kompetitif.

"Saya juga mendengar bahwa Bapak Arsjad Rasjid akan mencalonkan dirinya untuk kursi Ketua Umum KadinIndonesia. Saya rasa beliau adalah orang yang juga berkompeten untuk memimpin Kadin Indonesia karena pengalaman beliau di Kadin Indonesia sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional," tutup dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ketua Kadin Yakin UMKM Mampu Beradaptasi dengan Perkembangan Teknologi

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani menyambut baik Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 ribu Eksportir Baru di 2030. Program ini dapat mendorong kontribusi usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kepada ekspor yang saat ini masih di level 15 persen.

“Memang kalau kita lihat UMKM dari sektor penyerapan tenaga kerjanya sangat tinggi, tetapi memang dari sektor kontribusi terhadap ekspor masih di level 15-16 persen,” kata Rosan dalam peresmian Program Kolaborasi Akselerasi Mencetak 500 ribu Eksportir Baru di 2030, Rabu (17/2/2021).

Tak dipungkiri, UMKM merupakan sektor yang terdampak paling besar pandemi Covid-19. Kendati begitu, dengan banyaknya stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat membantu UMKM tetap bertahan di masa sulit ini.

Rosan pun cukup optimistis sektor UMKM akan terus berkembang dan bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi, pemasaran, dan lainnya. Sehingga UMKM bisa memberikan dampak positif bagi kita semua termasuk untuk meningkatkan ekspor.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi pada akhir Desember kita semua harus melakukan dan membangun suatu kebijakan yang bersama-sama mereformasi regulasi dalam rangka kita meningkatkan ekosistem dari para eksportir kita kedepannya,” ujarnya.