Sukses

Kisah Sukses Penerima Kartu Prakerja: Korban PHK hingga jadi Supervisor

Presiden Jokowi mengundang sejumlah penerima Kartu Prakerja di Istana Merdeka pada hari ini, Rabu (17/3/2021).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang sejumlah penerima Kartu Prakerja di Istana Merdeka pada hari ini, Rabu (17/3/2021). Dari sejumlah penerima yang hadir, salah satunya adalah Stevenly Rio Loginsi dari Manado, Sulawesi Utara.

Rio merupakan salah satu korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terdampak pandemi Covid-19 pada awal 2020. Perusahaan tempatnya bekerja sebagai petugas keamanan harus tutup.

Kemudian ia memutuskan mengikuti gelombang tiga Kartu Prakerja pada Mei 2020. "Untuk menutup kebutuhan saya sebelumnya, saya ojek online. Kemudian pada Mei, saya mendaftar dan langsung diterima di gelombang tiga," kata Rio saat berdialog dengan Jokowi di Istana Merdeka pada Rabu (17/3/2021).

Pria berumur 42 tahun tersebut mengikuti pelatihan program Kartu Prakerja dengan tujuan untuk membuka usaha. Mengingat usianya yang saat itu sudah 41 tahun, menurutnya akan sulit untuk mencari kerja di perkantoran.

Keberuntungan kembali mendatangi Rio. Ketika mengambil pelatihan optimasi pemasaran untuk memasarkan produk lewat online, ia mengaku diterima kerja di sebuah perusahaan operator seluler.

"Saya iseng mendaftar dan menyertakan sertifikat dari Kartu Prakerja. Tidak menyangka ternyata dipanggil dan diwawancarai General Manager (GM), lalu ditawari menjadi karyawan di bagian pemasangan poster untuk produk," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ikut Pelatihan

Setelah tiga bulan bekerja, Rio mengaku diangkat sebagai supervisor di perusahaan tersebut. Kemudian, ia kembali mengambil pelatihan untuk memasarkan produk lewat internet. Pelatihan tersebut juga dilengkapi desain grafis untuk menunjang pekerjaannya.

"Sampai saldo 0 pak, saldo Rp 1 juta dipakai semua untuk pelatihan," kata Rio.

Jokowi pun mengapresiasi keberhasilan para penerima Kartu Prakerja. Ia pun mengimbau mereka untuk terus meningkatkan keterampilan.

"Jangan berhenti untuk belajar dan meningkatkan keterampilan karena kita berkejaran dengan perubahan. Kalau kita tingkatkan keterampilan kita, maka peluang itu akan lebih banyak," ungkap Jokowi.