Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif secara resmi membuka ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2021, Kamis (18/3/2021).
PSBE merupakan kancah bergengsi bagi para pengguna energi baik institusi pemerintah maupun swasta yang telah berhasil menerapkan upaya-upaya konservasi serta mendorong seluruh pengguna energi untuk melakukan konservasi energi.
Baca Juga
"Untuk mendukung target penurunan emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement, Kementerian ESDM menggelar PSBE tiap tahun. PSBE ini juga digelar untuk mempersiapkan Indonesia dalam ajang ASEAN Energy Award," ujar Arifin dalam pembukaan PSBE 2021 secara virtual.
Advertisement
Adapun, penghargaan yang dimulai sejak 2012 ini juga menjadi sarana memperingati dan menghargai Professor Subroto, Menteri Pertambangan dan Energi Periode 1978-1988, sebagai salah satu tokoh yang memajukan sektor energi di Indonesia dan teladan dalam kepemimpinan bagi generasi penerus.
Untuk pelaksanaan PSBE tahun ini, terdapat 1 kategori lomba baru, yaitu Penurunan dan Perdagangan Emisi Karbon di Sektor Energi yang diperuntukan bagi 80 pembangkit listrik dengan kapasitas lebih 100 MW.
Kategori lainnya ialah Gedung Hemat Energi, Manajemen Energi Pada Industri Bangunan dan Gedung serta Penghematan Energi di Gedung Kantor Pemerintah.
Setelah peluncuran secara resmi hari ini, selanjutkan KESDM akan melakukan sosialiasi hingga Mei, diikuti submitting proposal dari peserta dari Juni hingga Juli, penjurian di bulan Agustus dan pengumuman pemenang pada 28 September 2021.
"Efisiensi energi dan penurunan emisi karbon bukan upaya yang dilakukan sesaat. Diperlukan komitmen dan keberlanjutan. Saya mengajak dan mendorong Bapak Ibu untuk turut andil dalam ajang PSBE untuk mendukung penurunan emisi karbon," ujar Arifin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri ESDM Acungi Jempol Program Digitalisasi PLN
Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan apresiasi kepada PT PLN (Persero). Menurutnya, perusahaan milik negara tersebut telah melakukan modernisasi infrastruktur ketenagalistrikan.
Salah satu yang ia acungi jempol adalah inovasi melalui program digitalisasi seperti pemasangan struktur lanjutan pada sejumlah rumah tangga di Jabodetabek.
"Saat ini PLN telah berhasil memodernisasi infrastruktur ketenagalistrikan lewat program digitalisasi," kata Arifin Tasrif dalam Webinar Smart Grid: Implementation of Smart Grid, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Pergantian teknologi digital dilakukan di gardu induk dengan mengimplementasikan pusat diagnostik dan optimalisasi pemantauan teknik jarak jauh (remote engineering monitoring diagnostic and optimalitation center). Selain itu, PLN juga membuat pusat pengoptimalan efisiensi realitas (reliability efficiency optimization center).
"Pengaplikasian teknologi digital substation ini dilakukan pada gardu induk," kata dia.
Arifin menuturkan penggunaan teknologi smart grid ini hanya untuk komunikasi dan informasi saja. Tetapi juga membuat otomatisasi dan sistem pengaturan yang efisien. Sehingga sangat cocok digunakan dalam memanfaatkan energi baru terbarukan di daerah tertinggal, terdepan dan terluar dengan memanfaatkan sumber daya setempat.
Lebih dari itu, pengembangan teknologi ini memungkinkan masyarakat tidak hanya sebagai pengguna energi saja. Melainkan bisa menjadi produsen energi sendiri. Misalnya dengan membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH).
"Pengembangan teknologi ini memungkinkan keterlibatan masyarakat di dalamnya. Sehingga kedepannya masyarakat tidak hanya jadi konsumen tetapi beralih menjadi orang yang bisa produksi listrik sendiri," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement