Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meninjau tampilan baru Stasiun Jatinegara. Stasiun Jatinegara saat ini memiliki dua lantai, dan dinilai akan memberikan pelayanan yang lebih baik.
"Kita lihat bahwa Jatinegara sudah selesai dengan elevated, dan bisa dilihat bahwa yang tadinya satu lantai. Artinya, perlintasan dari orang-orang melalui rel-rel sekarang ini sudah elevated sehingga pelayanan ya menjadi lebih bagus," kata Budi Karya di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, pada Sabtu (20/3/2021).
Baca Juga
Diungkapkannya, hal serupa juga akan dilakukan di Stasiun Manggarai sebagai stasiun pusat untuk keluar kota. Pemerintah, kata Budi, menugaskan Dirjen Kereta Api untuk menyiapkan prasarana kereta api dengan anggaran yang besar.
Advertisement
"Oleh karena itu saya sampaikan terima kasih kepada pak Presiden dan Ibu Sri Mulyani (Menkeu), dimana satu tahun itu Dirjen Kereta Api dialokasikan lebih dari Rp 10 sampai Rp 17 triliun, " jelas Budi Karya.
Bangunan baru Stasiun Jatinegara ini dibuat dengan gaya arsitektur modern minimalis, yaitu gaya arsitektur Eropa yang mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Desain ini menggantikan overcapping Stasiun lama peninggalan Staatsspoorwegen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembangunan DDT Paket A
Stasiun Jatinegara baru ini merupakan salah satu bagian kegiatan pembangunan DDT Paket A (Pembangunan Jalur Dwiganda Manggarai–Cikarang) yang mulai konstruksi pada 2016.
Pembangunan stasiun ini dilakukan dengan menambah bangunan stasiun di atas jalur kereta eksisting yang lebih luas. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan jumlah penumpang yang naik turun di stasiun ini semakin bertambah.
Selain penambahan luas pelayanan stasiun, hal lain yaitu menghilangkan level crossing yang diubah menjadi over pass. Jika selama ini penumpang harus menyeberangi rel jika berpindah peron, maka dengan over pass ini pengguna jasa lebih mudah dan aman jika melakukan perpindahan peron.
Selain itu, stasiun baru ini dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang lebih baik misalnya escalator dan lift untuk memudahkan penumpang, khususnya penumpang disabilitas.
Pada lantai pertama terdapat berbagai fasilitas umum seperti Mushola, tempat wudhu, toilet pria dan wanita, toilet untuk penyandang disabilitas, ruang kesehatan, ruang laktasi, ticket control, loket, serta berbagai ruangan kantor dan pantry.
Untuk Konektivitas intermoda antar Kereta Jarak Jauh (Intercity) dan KRL terakomodir dengan adanya gate tiket di dalam area peron.
Advertisement