Sukses

Putar Otak Industri Gitar Rumahan demi Bertahan dari Pandemi

Pandemi Covid-19 membuat usaha pembuatan dan servis gitar milik pria bernama Soedarmadi (51) nyaris tanpa pemasukan.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona telah berlangsung lebih dari 1 tahun di Indonesia. Tak hanya memakan korban nyawa, wabah penyakit ini juga melumpuhkan hampir seluruh sektor usaha.P

Pria bernama Soedarmadi (51) yang akrab disapa Bone pun terpaksa ikut merasakan ganasnya pandemi dari Pandemi Covid-19. Pagebluk ini menyebabkan usaha pembuatan dan servis gitar itu nyaris tanpa pemasukan.

Bone memproduksi gitar di workshop yang diberi nama Bone's Costum Guitar. Dirintis sejak 1989, workshop ini terletak di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. 

Untuk pembuatan gitar atau bass costum, Bone membanderol Rp1,5 juta sampai Rp6 juta per buah, tergantung jenis bahan dan model.

Lantaran usaha produk gitarnya seret selama pandemi, ayah dari 4 anak ini mencari sampingan dengan membuka ternak cupang hias sembari menunggu pelanggan gitar. Hal tersebut dilakukan agar mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

Bone berharap Covid-19 segera hilang agar usahanya dapat kembali bangkit dan menciptakan produk gitar dalam negeri yang membanggakan.