6 Sumur Bor Tenaga Matahari di Mamuju Siap Suplai Air Bersih saat Bencana

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai upaya mitigasi bencana pasca bencana Gempa Bumi di wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menuntaskan pembangunan sumur bor di enam titik.

Hal ini sebagai upaya untuk penyediaan air bersih bagi warga terutama di saat bencana yang sangat membutuhkan air.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi jadi hal paling penting dalam masa tanggap darurat.

"Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).

Pembangunan sumur bor di enam titik posko pengungsian tersebut dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Enam titik tersebut yakni di Stadion Manakara, Kantor Gubernur, Korem 142 Mamuju, Polda Sulawesi Barat, Terminal Simbuang, dan Desa Mekkata.

Kepala BWS Sulawesi III Taufik mengatakan, saat ini sumur bor di enam titik tersebut telah selesai dibangun dan sudah dimanfaatkan warga sekitar, terutama para pengungsi korban gempa beberapa waktu lalu.

"Pompa sumur bor tersebut dioperasikan menggunakan tenaga surya (matahari) sehingga jika suatu saat terjadi bencana atau gangguan listrik, pompa tersebut masih bisa menyuplai air bersih," tutur Taufik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tokoh warga Desa Sambong Kecamatan Pacitan berupaya keras bisa memanfaatkan sumur pompa dalam atau sumur bor bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang sudah lama tidak dipergunakan.

2 dari 2 halaman

Sumur Bor Terbesar

Kementerian ESDM Sukses Bangun Lebih Dari 3 Ribu Sumur Bor Air Bersih — Dok. Kementerian ESDM

Dari keenam titik yang dibangun, dikatakan Taufik, yang terbesar adalah di Stadion Manakara dengan debit hingga 3 liter per detik. Sementara sisanya memiliki debit 0,7-1 liter per detik.

"Semua sumur bor tersebut dilengkapi dengan menara air dan hidran umum berjumlah hingga 4 unit sehingga dapat digunakan oleh masyarakat banyak sekaligus," jelasnya.

Untuk pengoperasiannya, dia menambahkan, selanjutnya akan diserahkan pemeliharaannya ke pemerintah daerah terkait. "Diharapkan dapat dijaga dengan baik agar dapat terus bermanfaat untuk mensuplai air bersih terutama di saat darurat seperti bencana," tandasnya.

Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Bencana Alam Paling Mematikan di Abad ke-21