Sukses

Pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Sumsel Seksi I Capai 81 persen

Jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau ini merupakan koridor pendukung jalan tol trans Sumatera (JTTS) dengan total panjang mencapai 330 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta Progres pembangunan Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau, Sumatera Selatan seksi I yakni Kota Bengkulu-Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah sepanjang 17,6 kilometer (km) mencapai 81 persen.

VP Komunikasi Korporat PT Hutama Karya (Persero) Intan Zania mengatakan capaian pengerjaan itu meliputi pekerjaan tanah gali timbun, perkerasan badan jalan rigid pavement, pondasi struktur jembatan dan box culvert.

"Sejauh ini pembangunan jalan tol Bengkulu-Taba Penanjung progres konstruksinya sudah mencapai 81 persen dan sudah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah, sehingga kita optimis bisa mencapai target yakni rampung pada tahun 2021 ini," kata Intan seperti melansir Antara, Senin (22/3/2021).

Saat ini baru sekitar 6,8 kilometer jalan tol tersebut yang sudah tersambung, sedangkan sisanya masih dalam proses pengerjaan seperti perkerasan badan jalan dengan rigid pavement atau konstruksi beton.

Nantinya, jalan tol seksi I dengan panjang 17,6 kilometer ini akan dilengkapi dengan 29 jembatan yang saat ini masih dalam proses pengerjaan salah satunya pengecoran struktur jembatan.

"Selain itu progres pembebasan lahan untuk seksi I sudah mencapai 91 persen, artinya tinggal sedikit lagi dan mudah-mudahan semua pengerjaannya sesuai target," ucapnya.

Jalan tol Bengkulu-Lubuk Linggau ini merupakan koridor pendukung jalan tol trans Sumatera (JTTS) dengan total panjang mencapai 330 kilometer.

Di Bengkulu, total panjang jalan tol yang akan dikerjakan yakni sepanjang 95,80 kilometer yang terbagi menjadi tiga seksi yaitu Kota Bengkulu-Taba Penanjung, Bengkulu Tengah. Taba Penanjung-Curup dan Curup-Lubuk Linggau dengan nilai investasi Rp37,613 triliun.

 

Saksikan Video Ini

2 dari 2 halaman

Pembangunan Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Capai 30,4 Persen

Progres pembangunan Jalan Tol Palembang-Muaraenim ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,8 Kilometer (km) mencapai 30,4 persen per 15 Maret 2021. Proyek ini mulai dikerjakan pada Juli 2020 dengan nilai investasi Rp 6,7 triliun. 

Manajer Proyek Pembangunan Tol Palembang-Muarenim dari PT Hutama Karya (Persero), Hasan Turcahyo, di Palembang, mengatakan pihaknya optimistis, konstruksi fisik jalan bebas hambatan itu dapat diselesaikan pada Semester II tahun 2022.

"Tol Indralaya-Prabumulih merupakan salah satu rangkaian jalan tol dari Palembang menuju Bengkulu yang total panjangnya mencapai 329 kilometer. Sementara ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,8 kilometer," kata dia, seperti mengutip Antara, Rabu (17/3/2021).

Tol Indralaya-Prabumulih yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera ini terbagi menjadi enam zona, yang mana setiap zona memiliki panjang trase berbeda.

Adapun zona I sepanjang 10,5 kilometer, zona II sepanjang 12,8 kilometer, zona III sepanjang 11,7 kilometer, zona IV sepanjang 12,5 kilometer, zona V sepanjang 11,7 kilometer dan zona VI sepanjang 9,7 kilometer.

"Panjang trase tol Indraprabu dengan rincian enam zona ini mencakup main road (jalan utama) dan dua interchange (simpang susun), yakni di Indralaya dan Prabumulih," kata Hasan.

Hasan melanjutkan, trase tol Indraprabu melewati delapan kecamatan di dua daerah kabupaten dan satu daerah kota.

Dalam pelaksanaannya, pekerjaan jalan tol ini menggunakan tiga macam teknologi konstruksi mengikuti kontur lahan, yakni tiang pancang, timbunan biasa, dan PVD Free Loading," ungkap Hasan.

Saat ini pekerjaan Tol Indralaya-Prabumulih terus berlanjut di tengah kondisi Pandemi COVID-19. Meski demikian, Hasan memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan ketat dan pengaturan jam kerja disesuaikan sedemikian rupa.

"Pandemi (pekerjaan) tetap jalan, tapi kita terapkan protokol COVID-19, pekerja juga diberikan jam kerja yang normal," ujar Hasan.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru dalam pantauannya di KM 5 dan KM 8, mengatakan, Tol Indralaya Prabumulih merupakan jawaban atas impian dan keinginan masyarakat setempat sejak bertahun-tahun lalu.

"Jalan tol ini cara terbaik menjawab kebutuhan sarana transportasi yang semakin modern," kata Herman Deru.

Untuk teknis pembangunan sarana-prasarana tol, Deru berpesan agar Tol Indralaya-Prabumulih ini memiliki ciri khas kearifan lokal, seperti ornamen pada fasilitas penunjang tol harus menunjukkan identitas budaya Sumatera Selatan.

"Dari mulai ornamen dan rest area harus berbau kearifan lokal. Ornamen tanjak pada jembatan, pintu tol, rest area, ini harus ditonjolkan," kata dia.

Selain itu, dalam bidang peronomian, ia mengharapkan di setiap rest area juga ditempatkan gerai untuk menjual kerajinan lokal dan kain songket, hingga kuliner khas daerah.

“Kami sangat mengharapkan jalan tol ini bisa berdampak pada geliat ekonomi masyarakat, terutama di kawasan yang dilaluinya,” kata dia.