Liputan6.com, Jakarta Lebih dari setahun dilanda Covid-19, beberapa perusahaan mulai merencakan agar karyawannya kembali ke kantor usai kerja dari rumah (WFH).
Termasuk perusahaan teknologi raksasa Microsoft, mengumumkan mulai 29 Maret mengizinkan karyawan bekerja offline di kantor pusatnya di Microsoft Redmond Campus, Washington, Amerika Serikat.
Dikutip dari CNBC, Selasa (23/3/2021), meski mulai menormalisasi perkantoran, perusahaan masih akan membatasi kapasitasnya. Selain itu, Microsoft juga memberi keleluasaan bagi pekerjanya untuk memilih ingin bekerja full-time di kantor, tetap bekerja jarak jauh atau kombinasi keduanya.
Advertisement
"Kami telah memantau dengan cermat data kesehatan lokal selama berbulan-bulan dan telah menentukan bahwa Microsoft Redmond Campus dapat menampung lebih banyak karyawan dengan aman di lokasi sambil tetap menyesuaikan dengan batas kapasitas negara bagian Washington,"Â mengutip keterangan perusahaan.
Saat ini Microsoft telah mempekerjakan sekitar 160 ribu pekerja, bukan hanya di Amerika Serikat namun juga di 21 negara lainnya. Jumlah pekerja di luar AS menyumbang 20 persen dari total angkatan kerja perusahaan secara global.
Sebelumnya, pada bulan Oktober lalu juru bicara perusahaan juga telah mengatakan berencana mengizinkan karyawannya bekerja dari jarak jauh bahkan setelah kondisi mulai normal.
Microsoft menyebutnya sebagai kebijakan "model hibrid" yang akan mengizinkan karyawan tidak datang ke kantor dengan perhitungan sekitar 50 persen dari waktu mereka.
Mereka juga dapat mengajukan izin dari manajer mereka untuk bekerja dari jarak jauh penuh waktu atau berpotensi pindah ke lokasi baru.
Saksikan Video Ini
Banyak Perusahaan Izinkan Kerja Jarak Jauh
Advertisement