Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) terus mendorong pengembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Muhammad Ikhsan Asaad, mengatakan PLN pada tahun ini akan membangun 65 charging station kendaraan listrik. Jumlahnya pun akan bertambah dua kali lipat daripada yang ada saat ini.
Baca Juga
"Tahun ini target kita, PLN akan membangun 65 charging station. Semakin banyak, maka akan semakin membuat nyaman dan memudahkan para pemilik kendaraan," ungkap Ikhsan dalam Inspirato Sharing Session Liputan6.com pada Selasa (23/3/2021).
Advertisement
PLN sejauh ini sudah membangun 32 charging station kendaraan listrik. Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan pihak swasta dan perusahaan lain seperti PT Pertamina (Persero) membangun sekitar 65 charging station yang tersebar di 14 kota di Indonesia.
Ikhsan pun berharap akan lebih banyak pihak swasta yang bekerjasama dengan PLN untuk membangun SPKLU. Sehingga ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air akan semakin kuat.
Satu kali pengisian daya baterai sampai penuh, bisa membuat daya tempuh mobil listrik tertentu mencapai 300 kilometer. Ia meyakini ke depan, jarak tempuhnya bisa semakin bertambah seiring dengan kemajuan teknologi mobil dan baterai.
"Kalau sekali charge dengan ultra fast charging 20 sampai 30 menit saja sudah full, kalau yang levelnya medium charging mungkin satu jam," tutur Direktur PLN itu.
Â
saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stimulus
PLN diungkapkan Ikhsan, juga memberikan stimulus untuk para pemilik kendaraan listrik. Misalnya memberikan diskon 30 persen bagi pemilik kendaraan yang melakukan pengisian daya baterai di rumah mulai pukul 22.00 WIB sampai 5.00 WIB.
Selain itu, PLN juga merilis aplikasi Charge.IN. Melalui aplikasi tersebut, para pemilik kendaraan bisa lebih mudah melakukan transaksi dengan PLN, serta mengetahui lokasi SPKLU.
Kehadiran kendaraan listrik tidak hanya bertujuan menurunkan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dan emisi gas rumah kaca. Bagi PLN, perusahaan bisa menyalurkan lebih banyak pasokan listrik yang saat ini oversupply.
"Juga bisa meningkatkan demand listrik karena sekarang kami juga oversupply. Kita harapkan dengan kendaraan listrik yang semakin banyak, bisa meningkatkan demand listrik," jelas Ikhsan.
Advertisement