Sukses

BPJT Tegaskan Tak Ada Uji Coba Bayar Tol Tanpa Berhenti Berbasis MLFF hingga 2022

Pemerintah telah menetapkan perusahaan asal Hongaria, Roatex Ltd Zrt sebagai pemenang lelang sistem bayar tol nirsentuh berbasis MLFF.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan tidak akan melakukan uji coba terkait sistem bayar tol tanpa berhenti atau transaksi tol nirsentuh berbasis multi lane free flow (MLFF) hingga 2022.

Kepala BPJT Danang Parikesit juga coba memberikan klarifikasi terkait dua video uji coba transaksi tol nirsentuh menggunakan stiker Radio Frequency Identification (RFID) milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk, bahwa itu bukan bagian dari MLFF.

Danang mengatakan, skema bayar tol tanpa henti sendiri tidak akan lagi dilakukan uji coba setelah pemerintah menetapkan pemenang lelang sistem tol MLFF.

"Saya kira setelah lelang itu berproses tidak ada lagi uji coba. Dan semua badan usaha tidak lagi melakukan uji coba karena sudah ditunjuk pemenangnya oleh pemerintah," kata Danang dalam sesi webinar, Rabu (24/3/2021).

Pemerintah sendiri telah menetapkan perusahaan asal Hongaria, Roatex Ltd Zrt sebagai pemenang lelang sistem bayar tol nirsentuh berbasis MLFF, dan BPJT telah meneken perjanjian kerjasama dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

"Nanti pun kalau ada uji coba, yang melakukan uji coba adalah badan usaha tersebut," sambung Danang.

Dijelaskannya, RITS saat ini tengah mempersiapkan sistem transaksi tol MLFF dengan teknologi Global Navigation Satelite System (GNSS). Tahun 2021 ini, perusahaan bersangkutan akan melakukan dan merampungkan konstruksi.

"Sehingga dengan demikian kita akan pasti menunggu, tidak ada uji coba lagi, kita akan menunggu barangkali sampai akhir tahun ini dibangun konstruksinya untuk segala sensor yang diperlukan. Nanti tahun 2022 itu baru kita mulai penggunaan dan implementasinya," tutur Danang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jasa Marga Tegaskan Teknologi Bayar Tol Tanpa Henti Belum Dijual Umum

Sebanyak dua video yang memperlihatkan uji coba transaksi nirsentuh (touchless transaction) di gerbang tol kini tengah viral di media sosial.

Video pertama memperlihatkan pemasangan stiker Radio Frequency Identification (RFID) dengan nama branding FLO pada sebuah mobil, dan kedua merekam satu minibus dapat melaju tanpa henti dengan kecepatan tinggi di gerbang tol.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengklarifikasi kedua video tersebut memang direkam saat melakukan uji coba terbatas transaksi tol tanpa berhenti, namun tak saling berkaitan.

"Kami sampaikan bahwa kedua video tersebut tidak berhubungan satu dengan yang lainnya," kata Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru, Senin (22/3/2021).

Heru menjelaskan, video yang memperlihatkan kendaraan melintas kencang di gerbang tol dengan fasilitas nirsentuh itu tidak terjadi di ruas tol Jasa Marga Group, melainkan di wilayah pengoperasian badan usaha jalan tol (BUJT) lain.

"Sementara itu, untuk video berupa penjelasan pemasangan sticker RFID di head-lamp, memang video tersebut terjadi di wilayah Jasa Marga, dimana kami sedang melakukan Uji Coba Terbatas Let it Flo di beberapa gerbang tol yang saat ini sedang dikembangkan oleh PT Jasamarga Tollroad Operator," jelasnya.

Jasa Marga dikatakan Heru memahami antusiasme masyarakat dalam penerapan teknologi digital di jalan tol tersebut, sehingga kedua video terkait itu menjadi viral.

Namun, uji coba terbatas melalui aplikasi Let It Flo tersebht saat ini hanya dilakukan di kalangan pengguna internal dan bekerjasama dengan sejumlah pihak eksternal. Seperti beberapa BUMN lain dan komunitas otomotif guna menguji kehandalan sistem dan memperoleh masukan.

"Meski demikian nampaknya karena antusiasme publik, beberapa materi uji coba yang kami lakukan, yang sebenarnya masih terbatas sifatnya, beredar luas di kalangan publik," ujar Heru.

"Selanjutnya dapat kami sampaikan, bahwa yang kami lakukan saat ini hanya sebatas uji coba yang lingkupnya masih terbatas, dan tidak komersial. Implementasi touchless transaction ini nantinya tentu akan ditetapkan pemerintah sebagai regulator yang memiliki kewenangan untuk itu," tandasnya.

Â