Liputan6.com, Jakarta Bendungan yang kita kenal selama ini mungkin hanya berfungsi sebagai penahan laju air untuk waduk, danau atau digunakan untuk mengalirkan air ke pembangkit listrik.
Namun, bendungan yang satu ini dibangun dengan megah dan indah sehingga menjadi salah satu destinasi wisata bagi para pelancong. Bahkan, bendungan ini termasuk ke dalam jajaran bendungan terindah dan termegah di dunia.
Baca Juga
Mengutip postingan Instagram @waskita_precast, bendungan yang dimaksud ialah Bendungan Sampean Baru. Bendungan ini diresmikan pada tahun 1983 dan populer dijadikan tempat wisata karena menawarkan pemandangan yang menakjubkan.
Advertisement
"Hari ini, MinTon mau ajak kalian keliling melihat bendungan di dunia, nih. Ada 5 bendungan, salah satunya ada di Indonesia, loh!" demikian dikutip Liputan6.com, Rabu (24/3/2021).
Menurut Water Resources Data Center Kementerian PUPR, bendungan ini terbentang di wilayah sungai Pekalen-Sampeyan, dengan daerah aliran sungai Sampean dan dibangun mulai tahun 1979.
Tepatnya, bendungan ini berada di desa Tapen, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Selain itu, bendungan lain yang dinobatkan memiliki konstruksi yang megah ialah Robert Bourassa Dam di Kanada, yang tangga aksesnya dibangun di tengah tebing penuh pepohononan. Bendungan ini dibangun pada tahun 1974 hingga 1981.
Lalu bendungan lainnya ialah Fort Peck Dam di Amerika Serikat. Dibangun pada tahun 1933, bendungan ini diapit oleh pepohonan. Bendungan ini juga dilengkapi dengan jembatan bagi para pelancong untuk melihat dan memotret arus air di sana.
Pakistan juga punya bendungan terindah yaitu Tarbela Dam yang diresmikan tahun 1976. Uniknya, bendungan ini terlihat seperti air terjun sehingga memancarkan aura yang menyejukkan.
Terakhir ialah bendungan Sayano Shushenskaya di Rusia. Bendungan ini terbentang di sungai Yenisei dan dibangun pada tahun 1961. Pembangkit listrik di bendungan ini merupakan yang terbesar di Rusia dan ke-9 terbesar di dunia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diresmikan Jokowi, Bendungan Sindangheula akan Airi 1.280 Ha Sawah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Sindangheula di Kabupaten Serang, Banten, Kamis 4 Maret 2021. Pembangunan Bendungan Sindangheula dikerjakan pada rentang waktu 2015 hingga 2019 oleh PT PP dan PT Hutama Karya (Persero), dengan total biaya sebesar Rp 458 miliar.
Jokowi mengatakan, Bendungan Sindangheula yang mulai dibangun pada 2015 siap difungsikan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
BACA JUGA
FOTO: Dihantam COVID-19, Bursa Pakaian Bekas Impor Lesu "Dengan kapasitas 9,3 juta m3, bendungan ini akan memberikan manfaat irigasi terhadap 1.280 ha sawah di Serang dan pada umumnya di Provinsi Banten. Sehingga kita harapkan bendungan ini memberikan nilai tambah bagi petani di Banten dalam menjamin ketersediaan air yang cukup agar semakin produktif dalam menjaga ketahanan pangan," kata Jokowi di Serang, Banten, Kamis (4/3/2021).
Manfaat kedua Bendungan Sindangheula juga untuk menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri yang berkembang di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.
"Bendungan ini mampu menyediakan air baku hingga 0,80 m3 per detik. Ini sudah mulai digunakan oleh Provinsi Banten sebesar 0,40 m3 per detik," sebut dia.
Manfaat ketiga Bendungan Sindangheula yakni untuk mereduksi banjir hingga 50 m3 per detik dari Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian yang biasa meluap menggenangi Kabupaten Serang dan sekitarnya saat intensitas hujan tinggi.
"Keempat, bendungan ini juga berfungsi sebagai pembangkit listrik sebesar 0,40 MW sehingga dapat dimanfaatkan oleh Provinsi Banten," tutur Jokowi.
RI 1 juga menyatakan, bendungan ini memiliki potensi besar untuk destinasi wisata baru di Banten. "Saya minta pemerintah daerah dan masyarakat memanfaatkan serta menjaga bendungan ini untuk kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.
Advertisement
Fungsi Lain
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memaparkan, selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, keberadaan Bendungan Sindangheula perlu dimanfaatkan sebagai destinasi pariwisata air di Banten.
"Saya kira nanti Bendungan Sindangheula akan menjadi area wisata karena dekat sekali dengan Kota Serang. Mudah-mudahan dengan adanya tol dari Serang ke Panimbang pasti akan lebih mudah dijangkau," ungkap Menteri Basuki.
Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menyampaikan, Bendungan Sindangheula merupakan satu dari 18 bendungan yang telah selesai konstruksinya dan diresmikan pada periode 2015-2020.
"Untuk fungsi irigasinya sendiri sudah dimanfaatkan sejak 2020 lalu, dan berhasil menaikkan Indeks Pertanaman (IP) dari 120 persen ke 180 persen," terang Jarot.
Jarot juga mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Banten yang telah berinisiatif membangun instalasi pengolahan air baku (water treatment) yang bersumber dari Bendungan Sindangheula.
"Pemprov sudah membangun water treatment berkapasitas 400 liter per detik dan membangun intakenya di bendungan ini," tukas Jarot.