Sukses

Vaksinasi hingga Lahirnya SWF Jadi Angin Segar Kinerja BUMN Konstruksi di 2021

Kinerja sektor infrastruktur menjadi salah satu yang tertekan sepanjang 2020

Liputan6.com, Jakarta Kinerja sektor infrastruktur/konstruksi menjadi salah satu yang tertekan sepanjang 2020. Maklum saja, sejumlah proyek empat tertunda akibat pandemi Covid-19. Namun, 2021 diprediksi akan menjadi tahun kebangkitan ekonomi, begitu juga proyek-proyek infrastruktur.

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso memandang, banyak hal yang menjadi sentimen positif kinerja perusahaan infrastruktur di 2021, khusunya BUMN.

"Perencanaan pembangunan infrastruktur di 2021 juga belum menjadi fokus program pemerintah. Namun diperkirakan realisasi anggaran proyek infrastruktur diperkirakan akan lebih besar dibandingkan 2020," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (25/3/2021).

Selain itu, realisasi belanja pemerintah tahun ini juga menjadi penggerak sektor infrastruktur. Meski efisiensi perusahaan baik dalam operasional hingga pengadaan barang, tetap harus menjadi fokus perusahaan di 2021.

Dari sisi pembiayaan, pemerintah telah melahirkan Sovereign Wealth Fund (SWF)/ Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Tentunya ini menjadi opsi bagi BUMN sektor konstruksi dalam mencari sumber pendanaan selain dari APBN.

"Kesuksesan penerapan vaksin akan mempengaruhi berbagai sektor industri termasuk infrastruktur. Selain itu lahirnya SWF/LPI yaitu Indonesia Investment Authority tentu akan mengalirkan dana ke berbagai emiten di pasar modal termasuk sektor infrastruktur sehingga menjadi sentimen positif juga," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kinerja BUMN Konstruksi Sepanjang 2020 Diprediksi Tertekan

Sejumlah perusahaan mulai mengumumkan laporan kinerjanya secara audited untuk kinerja selama 2020. Untuk sektor konstruksi, khususnya BUMN, diperkirakan sedikit terkanan.

"Banyak proyek yang tertunda sepanjang 2020, tentunya ini mempengaruhi kinerja BUMN sektor konstruksi itu sendiri. Namun hal ini kan semuanya tertekan," kata Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee kepada Liputan6.com, Kamis (25/3/2021).

Namun demikian, dirinya menganalisa, kelaurnya laporan keuangan sejumlah BUMN ini hanya akan menjadi sentimen sesaat. Upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi, dinilai lebih dipandang positif bagi para investor.

Program vaksinasi, alokasi dana PEN, serta lahirnya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) menjadi amunisi baru bagi BUMN untuk memacu kinerjanya di 2021.

"Lahirnya Sovereign Wealth Fund (SWF) ini tentunya berdampak positif terhadap kinerja sektor koonstruksi. Selama ini kan tergantung pada APBN, dengan adanya SWF mereka ada opsi pendanaan," tambah dia.