Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2021 ini masih akan tertahan di angka negatif minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Meski demikian, capaian tersebut membaik dibanding triwulan sebelumnya berkat aktivitas ekonomi yang dibuka secara perlahan.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun menilai wajar proyeksi negatif tersebut, lantaran basis perhitungannya memakai tolak ukur pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 di level 2,97 persen.
Menurut perhitungannya, ekonomi nasional pada triwulan awal tahun ini masih tumbuh negatif pada kisaran minus 2 persen hingga minus 1 persen.
Advertisement
"Kita lihat aktivitas ekonomi di kuartal I tahun ini juga lebih tinggi di kuartal IV tahun lalu. Tetapi kondisinya kalau dilihat di bulan Januari, Februari kan relatif belum cukup signifikan pemulihannya. Sehingga memang ekspektasi masih dalam kisaran negatif 2 sampai negatif 1 persen," jelasnya dalam acara Pelatihan Wartawan Bank Indonesia secara virtual, Kamis (25/3/2021).
Untuk kuartal II 2021, Josua melanjutkan, proyeksi angka ekonominya akan membaik lantaran memakai basis perhitungan di triwulan II 2020. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di periode tersebut terkontraksi parah minus 5,32 persen akibat masa awal pandemi Covid-19.
"Perhitungan kami sih sejauh ini bisa di kisaran 6 persen. Kita harapkan ini akan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pemulihan ekonomi d tahun ini," kata Josua.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Membaik di Kuartal II 2021
Josua lantas menyimpulkan, pertumbuhan ekonomi nasional akan mulai kembali pada semester II 2021. Terlebih jika program vaksinasi bisa dipercepat, dan semakin banyak menyentuh masyarakat luas.
"Karena kalau kita merujuk pada program vaksinasi pemerintah, semester pertama ini kan baru petugas kesehatan, guru, pejabat pemerintahan juga BUMN baru di gelombang pertama," ujar dia.
"Nanti akan lebih banyak lagi masyarakat baru akan di gelombang kedua tahap ketiga. Jadi kalau itu bisa dipercepat tentunya akan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di semester kedua," tandasnya.
Advertisement