Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi memulai pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi salah satu bagian dari pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dimulainya pembangunan Terminal BBM dapat menjadi salah satu pijakan dalam upaya pemerintah bersama para pemangku kepentingan terkait untuk memulihkan ekonomi nasional yang terdampak pandemi covid-19.
Baca Juga
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Kementerian BUMN, PT. Pertamina, PT. Pelindo III, serta Pemda NTT yang telah mendukung terwujudnya pembangunan Terminal BBM sebagai bagian dari pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu, dalam rangka mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo," tutur Menhub dalam keterangannya, Jumat (26/3/2021).
Advertisement
Adapun, keberadaan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini diharapkan akan dapat mengoptimalkan distribusi dan pasokan BBM untuk wilayah sekitar Labuan Bajo.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembangunan Terminal BBM yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2023 ini merupakan usaha untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendukung Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas yang tengah dikembangkan.
"Dengan kapasitas 1500 kl, ini akan meningkatkan stok BBM di Labuan Bajo dari 6 hari menjadi 17 hari. Selain itu diharapkan akan mendekatkan rantai distribusi BBM," kata Arifin.
Wagub NTT Josef Nae Soi juga turut menyambut baik dibangunnya TBBM di Terminal Multipurpose Wae Kelambu. Adanya TBBM ini akan memperlancar pasokan BBM bagi masyarakat di Labuan Bajo dan sekitarnya.
"Pelabuhan ini sangat luar biasa dengan telah memenuhi standar internasional, terima kasih kepada pak Menhub, Menteri BUMN, dan Menteri ESDM. Ini kolaborasi yang luar biasa. Jarak yang ditempuh untuk BBM juga menjadi lebih dekat," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sinergi Pertamina dan Pelindo
Sementara itu, Dirut pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pembangunan TBBM ini merupakan bentuk sinergi ketiga kalinya yang dilakukan antara Pertamina dan Pelindo setelah hal yang sama dilakukan di Pelabuhan Patimban dan Kuala Tanjung sebagaimana arahan Menteri Perhubungan untuk melakukan sinergi dan kolaborasi.
"Pembangunan TBBM ini sejalan dengan program pemerintah yang menjadikan Labuan Bajo sebagai daerah wisata premium, serta untuk memenuhi kebutuhan BBM, khususnya di Manggarai dan Manggarai Barat," katanya.
Sebagai informasi, TBBM di Terminal Multipurpose Wae Kelambu memiliki kapasitas 1500 kl dengan luas lahan kurang lebih mencapai 6000 m2. Adapun varian produk yang disalurkan yakni avtur, gasoil (biosolar/dexlite/dex) dan gasoline (premium/pertalite/pertamax) dengan area distribusi Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai. Sedangkan untuk proyeksi volume penyaluran diperkirakan mencapai 29.000 – 43.000 kl per tahun.
Pembangunan Terminal Multipurpose di Wae Kelambu dilakukan pemerintah untuk memisahkan kegiatan logistik/barang, yang sebelumnya bercampur dengan kegiatan angkutan laut penumpang di Pelabuhan eksisting Labuan Bajo yang berada di tengah kota. Pemisahan ini dilakukan dalam rangka mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo yang menjadi salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini nantinya berfungsi sebagai terminal khusus logistik/barang, yang melayani lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo, dan curah cair. Sementara, Pelabuhan eksisting Labuan Bajo dikhususkan untuk terminal penumpang, yang melayani kapal-kapal penumpang dan wisata sebagai pendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo.
Kehadiran Terminal Multipurpose di Wae Kelambu yang dapat ditempuh sekitar 19 menit dari Bandara Komodo dan 30 menit dari Pelabuhan Labuan Bajo ini, akan sangat mendukung kelancaran pasokan dan distribusi logistik di Labuan Bajo.
Dengan beroperasinya kedua pelabuhan yakni pelabuhan eksisting Labuan Bajo dan Pelabuhan Multipurpose di Wae Kelambu secara keseluruhan, diharapkan akan dapat mendukung kelancaran kegiatan pariwisata dan kegiatan usaha logistik secara bersamaan, yang akan membawa kemajuan perekonomian di Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya.
Advertisement