Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membagikan potret kebahagiannya ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah Semarang dan Kendal yang berada di Jawa Tengah. Semarang sendiri, memang memiliki kenangan unik dan menjadi tempat tinggal semasa kecilnya.
"Dejavu! Semasa SMA di Semarang, saya pernah pergi ke Kota Kendal untuk mengikuti pertandingan bola basket, waktu itu senang sekali rasanya," kata dia seperti dikutip dari laman Facebooknya, Jumat (26/3/2021).
Baca Juga
Bendahara Negara itu mengaku senang dan banggamelihat Kota Kendal yang sudah sangat jauh berkembang. Bahkan saat ini menjadi kawasan industri yang bekerja sama dengan Singapura.
Advertisement
Tak sampai di situ, sebelum bertolak ke Jakarta, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia jugamenyempatkan diri mampir menikmati soto khas Semarang di salah satu tempat kuliner. Dia mengaku soto Semarang merupakan salah satu menu kuliner yang saya gemari sejak kecil.
"Soto ini khas sekali karena pernak-perniknya yang banyak dan enak, seperti perkedel, tempe, dan sate kerang, menikmatinya bersama tim sambil ngobrol santai mengakhiri kegiatan kunjungan terasa menyenangkan," kata Sri Mulyani.
Dia menambahkan kekayaan ragam kuliner di Tanah Air patut dibanggakan dan dijadikan modal kuat untuk mengembangkan potensinya. Apalagi kuliner tercatat sebagai sub sektor penyumbang GDP terbesar dari ekonomi kreatif, yaitu rata-rata tiap tahun berkontribusi sekitar 42 persen dari total PDB ekonomi kreatif.
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Covid-19 Masih Jadi Tantangan Pemulihan Ekonomi di 2021
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, tantangan pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi yakni virus Covid-19 sendiri. Sebab, jika virus ini masih menyebar di Indonesia maka sulit untuk melakukan pemulihan.
Namun, pemerintah tidak tinggal diam dan terus berupaya untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang sudah mulai terlihat.
"Jadi kalau pertanyaan tantangannya, tetap Covid. Karena Covid masih ada tidak bisa kami negosiasi dan kami undang ke meja perundingan. Terus bilang kamu sebaikanya istirahat dulu, kami mau tumbuh karena ini buka manusia ini makhluk halus," jelas dia dalam acara Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang disiarkan lewat Youtube Kemenkeu RI, Kamis (25/3/2021).
Dia mencontohkan, seperti yang terjadi di Eropa. Ada sebagian wilayah membuka seluruh sektor ekonomi seperti biasa sebelum pandemi Covid-19. Tidak berselang lama, akhirnya mereka terpaksa menutup semua sektor karena terjadi penyebaran virus Covid-19 hingga gelombang III.
"Di Eropa mulai buka langsung rem, terjadi tiga gelombang, AS sekarang dibuka tapi karena menjelang spring break beberapa daerah seperti Florida sudah terjadi jangkitan covid yang meningkat walaupun mereka vaksinasi laur biasa sangat cepat dan tinggi," jelas dia.
Meski begitu, Sri Mulyani mengungkapkan pemulihan ekonomi nasional sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini. Beberapa indikator seperti kinerja ekspor sudah mulai tumbuh 8,57 persen, ditambah lagi pertumbuhan impor yang menjadi sinyal industri mulai berjalan.
"Kemudian kosumsi semen dan baja meningakt juha kendaraan niaga meningkat. Ini terjadi geliat ekonomi dan berbagai indiaktor ini ingin kami terus dorong sehingga momentum pemulihan ekonomi nasional terus terjadi," pungkas Sri Mulyani.
Advertisement