Sukses

India Setop Sementara Ekspor Vaksin AstraZeneca, Pasokan untuk Indonesia Tersendat

Penghentian ekspor vaksin AstraZeneca ini dipicu peningkatan kasus di baru di India.

Liputan6.com, Jakarta - India menghentikan sementara ekspor vaksin AstraZeneca ke berbagai negara. Langkah ini karena negara tersebut lebih mengutamakan memasok dalam negeri dahulu. 

"(Penangguhan ekspor) adalah tindakan sementara. Permintaan domestik harus didahulukan," kata seorang sumber di kementerian luar negeri kepada wartawan BBC Soutik Biswas, Jakarta, Minggu (28/3/2021).

Seperti dilansir dari BBC, penangguhan ekspor vaksin AstraZeneca tersebut diperkirakan akan berlangsung hingga akhir April 2021. Pekan lalu, 5 juta dosis vaksin pun telah dibatalkan ekspornya. Akibatnya suplai vaksin di berbagai negara akan terhambat, tak terkecuali Indonesia.

Penghentian ekspor vaksin AstraZeneca ini dipicu peningkatan kasus di baru di India. Pada hari Rabu tercatat pertambahan harian tertinggi tahun ini, dengan lebih dari 47 ribu kasus baru dan 275 kematian.

Untuk itu mulai 1 April 2021, India akan memvaksin warga negaranya yang berusia di atas 45 tahun. Diperkirakan akan banyak pejabat publik yang turut serta dalam program tersebut.

Serum Institute of India (SII) Pekan lalu mengatakan akan meningkatkan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi dari pemerintah setempat.

"Kami akan mencoba memasok lebih banyak nanti, berdasarkan situasi saat ini dan kebutuhan program imunisasi pemerintah di India," kata juru bicara SII.

Selain itu, SII telah menunda pengiriman vaksin AstraZeneca ke Inggris, Brasil, Arab Saudi, dan Maroko.

Sebagai informasi, India telah mengekspor lebih dari 60 juta dosis vaksin ke 76 negara. Sejauh ini, sebagian besar adalah vaksin produksi AstraZeneca.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bio Farma Mulai Distribusikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Sebelumnya, Bio Farma mulai mendistribusikan Vaksin AstraZeneca ke beberapa provinsi di Indonesia sejak Sabtu (20/3) yang lalu.

Vaksin ini merupakan hasil kerjasama multilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Covax/GAVI yang telah tiba di Indonesia pada tanggal 8 Maret 2021 yang lalu.

Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, mengenai target dan rencana pendistribusian vaksin AstraZeneca dalam kemasan multidose, sepenuhnya adalah wewenang dari Kemenkes RI.

Bio Farma melaksanakan pendistribusian mengikuti arahan dari Kementrian Kesehatan meliputi provinsi tujuan, jumlah vial yang didistribusikan, serta kapan waktu pengirimannya.

“Bio Farma mengikuti instruksi dari Kementerian Kesehatan RI untuk pengiriman vaksin AstraZeneca ini. Distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada hari Sabtu (20/3) yang lalu untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan NTT masing - masing sebanyak 5.000 ribu vial,” ujar Iwan Setiawan, Senin (22/3/2021).

Beliau melanjutkan, untuk hari ini (22/3) pengiriman vaksin AstraZeneca kembali dilaksanakan dengan tujuan Prov DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara masing-masing 5.000 vial.