Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membeberkan beberapa tantangan yang harus dihadapi Indonesia dalam mengembangkan ketahanan pangan dari kawasan hutan.
Menurut Mentan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, perhutanan sosial haruslah dijalankan dengan turut mengedepankan pemanfaatan tanah untuk tanaman yang bernilai ekonomi.
Baca Juga
"Pertama, bagaimana hutan dapat menjadi salah satu sumber bagi pemenuhan kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia. Ini tugas paling utama kita," jelas Mentan dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (29/3/2021).
Advertisement
Kedua, adanya alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian yang terus meningkat tiap tahunnya. Tentu, dengan adanya alih fungsi ini, lahan untuk menanam tanaman pangan akan semakin berkurang.
Mentan membeberkan, jumlah alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian meningkat tiap tahunnya. Hingga 2019, jumlahnya sudah mencapai 150 ribu hektare.
"Sebenarnya menurut UU Nomor 41 tahun 2009, alih fungsi lahan ini dapat hukuman keras, 3-5 tahun," ujar Syahrul.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kesejahteraan Petani
Tantangan lainnya ialah kepemilikan lahan petani dominan masih kurang dari 0,5 hektare, khususnya di pulau Jawa. Kemudian, di kawasan hutan juga terdapat 25 ribu lebih desa dengan 9,2 juta rumah tangga.
"Kelima, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, yang memang terbuka di lahan kehutanan untuk pertanian yang telah direncanakan Kementerian LHK," ujarnya.
Terakhir, kelestarian sumber daya alam juga harus tetap dijaga agar kemungkinan bencana alam dapat disiapkan sebelumnya.
Â
Advertisement