Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 bukan hanya menunjukkan lemahnya sistem kesehatan masyarakat kita saat ini, namun juga rentannya angkatan kerja yang ditunjukkan dengan banyaknya angka pengangguran saat masuk musim paceklik seperti sekarang.
Â
Ketakutan terhadap kehilangan pekerjaan jadi sebuah dilema yang dihadapi hampir semua orang di seluruh penjuru dunia.
Â
Pandemi memperingatkan kita semua untuk tidak begitu bergantung pada satu bidang pekerjaan saja. Setiap orang harus lebih kompetitif dan inovatif dalam mencari peluang. Seperti halnya industri startup, inovasi untuk berkembang dan kemampuan untuk beradaptasi adalah kunci kesuksesan hampir semua startup yang berhasil mencapai kesuksesannya.
Â
Mencontek prinsip kerja startup mungkin bisa jadi pilihan. Dikutip dari BusinessInsider, Jumat (2/4/2021) ada tiga prinsip dasar dari sistem kerja Starup yang bisa menjadi insight positif bagi siapa saja yang ingin mengembangkan kariernya.
Â
Terutama untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi disrupsi yang akan terjadi di masa depan. Berikut tiga prinsip yang bisa diaplikasikan pada kehidupan.
Â
1. Identifikasi keunikan Anda
Â
Dalam dunia bisnis, startup perlu memiliki sesuatu yang spesial jika mereka ingin bersaing dengan pemain besar yang sudah mapan. Sesuatu yang spesial itu adalah hal unik yang tidak dapat dibeli atau ditiru oleh pesaing.
Â
Ali Ash, direktur pemasaran di Just Eat, startup pembuat daging buatan pertama di dunia menulis buku tentang 'The Unfair Advantage', yang mendokumentasikan bagaimana perusahaan rintisan paling mengesankan di dunia ini telah menentukan kategori mereka sendiri dan menawarkan sesuatu yang tidak disediakan oleh orang lain.
Â
Ketika anda bersandar pada prinsip dan nilai anda sendiri, membantumu untuk menghindarj persaingan dan menjadikan diri anda monopoli satu-satunya.
Â
Setelah menemukannya, berpikirlah seperti startup dan manfaatkan setiap kesempatan yang didapatkan. Carilah peran dan peluang di mana anda secara unik, dapat bersinar, dan jangan malu dengan keahlian unik tersebut dalam wawancara dan peluang jaringan.
Â
Saksikan Video Ini
2 dari 2 halaman
2. Menerapkan prinsip MVP
Â
Prinsip lain dari filosofi startup adalah "minimum viable product" yaitu gagasan untuk menguji versi awal produk di pasar sebelum berinvestasi banyak untuk riset dan pengembangannya.
Â
Dengan mengukur respons konsumen, anda dapat meningkatkan kualitas atau membuat sesuatu hal baru yang tentunya lebih baik, yang tentunya ini tanpa menghabiskan banyak waktu atau uang.
Â
Dalam karier, ini berarti menguji untuk terjun ke kolam baru yang mungkin belum sepenuhnya anda ketahui bahkan sukai.
Â
Alih-alih menunggu untuk sepenuhnya 'siap' untuk karier baru tersebut, bersiaplah untuk terjun dan mempelajari beberapa elemen sembari sedang menjalani prosesnya.Â
Â
Pahamilah bahwa tidak ada peran yang sempurna, dan anda juga tidak akan pernah berada dalam posisi sempurna untuk meraihnya. Yang terpenting, beri diri anda izin untuk mengesampingkan perfeksionisme dan memahami bahwa setiap orang akan menghadapi kesalahan dan kegagalan.Â
Â
3. Terus menghadirkan gangguan
Â
Bisnis terbaik ialah yang bahkan ketika mereka sudah dewasa masih berpikir seperti pemula. Netflix menggambarkan budaya perusahaannya sebagai budaya yang 'menghindari aturan'.
Â
Artinya, perusahaan memprioritaskan inovasi, otonomi, dan pengambilan risiko dalam segala hal yang dilakukannya. Daripada berpuas diri, mereka terus mengeksplorasi ide dan tidak menolak mengacaukan bahkan mengancam status quo organisasinya sendiri.
Â
Filosofi yang sama dapat diterapkan pada karir kita sendiri. Terlalu banyak orang yang merasa sudah berkembang jauh dengan skill mereka saat ini, sampai-sampai hanya fokus pada satu hal dan tidak berkembang pada bidang laon.
Â
Orang-orang seperti ini biasanya cepat merasa puas dan tidak lagi merasa penasaran serta keinginan belajarnya sudah berkurang.
Â
Untuk menjadi lebih bergairah untuk terus berkembang dalam kariermu, coba mulai dengan analisis hal mendasar apa yang akan berubah di masa depan. Setelah memahaminya, teruslah mendorong rasa ingin tahu, bahkan saat anda merasa sudah sangat senior dalam karer saat ini. Cobalah untuk skeptis terhadap zona nyaman anda.
Â
Â
Reporter: Abdul Azis Said
Â
Advertisement