Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik hampir 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga minyak adalah keluarnya pernyataan dukungan dari Rusia untuk menstabilkan harga jelang pertemuan organisasi pengekspor minyak OPEC.
Harga minyak di awal sesi perdagangan sempat terjatuh karena kapal kontainer di Terusan Suez yang memblokir lalu lintas selama sepekan ini telah berhasil dievakuasi.
Mengutip CNBC, Selasa (30/3/2021), harga minyak Brent naik 41 sen dan menetap di USD 64,98 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 59 sen dan menetap di USD 61,56 per barel.
Advertisement
“Pelaku pasar tidak lagi fokus pada Terusan Suez. Saat ini mereka lebih tertarik pada pertemuan OPEC+, di mana kami mendapatkan indikasi kuat bahwa mereka akan memperpanjang penurunan produksi,” kata analis senior Price Futures Group Chicago, Phil Flynn.
Rusia akan mendukung produksi minyak yang stabil yang akan dijalankan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia (OPEC+) pada Mei.
Namun, Rusia tetap mengupayakan kenaikan produksi yang relatif kecil untuk dirinya sendiri guna memenuhi permintaan musiman yang meningkat.
Di Terusan Suez, rekaman langsung di stasiun televisi lokal menunjukkan kapal Ever Given yang dikelilingi oleh kapal tunda mulai bergerak perlahan di tengah kanal pada hari Senin. Kapal itu bergerak dengan kecepatan 1,5 knot.
Namun, gangguan dalam industri perkapalan global bisa memakan waktu berminggu-minggu dan mungkin berbulan-bulan untuk diselesaikan.
"Pelaku pasar melihat bahwa meskipun ada berita positif, bahkan jika Ever Given telah meninggalkan kanal tetap akan ada beberapa efek di hilir yang tersisa," kata analis pasar minyak Louise Dickson.
Sedangkan membatasi kenaikan harga minyak, beberapa negara Eropa tengah berjuang untuk mengatasi kenaikan angka infeksi Covid-19. Mereka melakukan pengetatan dengan penguncian. Tentu saja hal ini membuat permintaan akan minyak melemah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terusan Suez Lumpuh, Harga Minyak Naik 4,23 Persen
Sebelumnya, harga minyak bangkit kembali pada hari Jumat dari penurunan sehari sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa kapal kontainer besar yang kandas di Terusan Suez dapat memblokir jalur pengiriman penting selama berminggu-minggu. Hal ini akan menekan pasokan.
Harga minyak, bagaimanapun, masih menuju penurunan mingguan ketiga berturut-turut.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (27/3/2021), harga minyak mentah Brent menguat 4,23 persen pada USD 64,57 per barel, setelah turun 3,8 persen pada hari Kamis.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4,12 persen menjadi USD 60,97 per barel, setelah jatuh 4,3 persen sehari sebelumnya.
Kedua tolok ukur berada di jalur penurunan mingguan lebih dari 3 persen, menyusul penurunan lebih dari 6 persen minggu lalu.
Kapal kontainer yang terperangkap memblokir lalu lintas di Terusan Suez, salah satu saluran pengiriman tersibuk di dunia untuk minyak dan bahan bakar olahan, biji-bijian, dan perdagangan lainnya antara Asia dan Eropa.
Pejabat menghentikan semua kapal yang memasuki kanal pada hari Kamis, dan perusahaan penyelamat mengatakan kapal tersebut mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk dibebaskan.
"Harapan bahwa penyumbatan Terusan Suez dapat berlangsung selama berminggu-minggu menimbulkan kekhawatiran akan ketatnya pasokan di pasar minyak," kata peneliti Nissan Securities, Yasushi Osada.
"Tapi kekhawatiran yang masih ada, sentimen harga minyak, bahwa gelombang baru penguncian di Eropa dan di tempat lain mungkin memperlambat pemulihan permintaan bahan bakar global diperkirakan akan membatasi kenaikan harga," katanya.
Advertisement