Sukses

Anak Buah Menko Luhut Beberkan Cara Tingkatkan Kualitas Garam Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) menyebutkan ada alternatif untuk meningkatkan kualitas garam

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) menyebutkan ada alternatif untuk meningkatkan kualitas garam, dengan menggunakan meja garam.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Safri Burhanuddin mengatakan, meja garam bisa dijadikan metode alternatif lain untuk meningkatkan kualitas garam, selain menggunakan plastik HDPE atau lebih dikenal dengan geomembran.

“Pada dasarnya (kedua metode) memproduksi garam tidak bersentuhan dengan lumpur (pada bagian dasarnya)," kata Safri, di Jakarta, Selasa (30/3/2021).

Safri menyebutkan, Australia telah memproduksi garam dengan metode meja garam. Di negara tersebut garam yang dibuat untuk pertama kalinya tidak dipanen, melainkan menjadi alas untuk membuat garam periode berikutnya.

“Garam yang diproduksi awal tidak dipanen hingga terbentuk garam setebal 10 sentimeter, dibiarkan menjadi meja garam,” ucapnya.

Dia menambahkan, produksi garam selanjutnya di atas meja garam tersebut, maka panen garam pun di atas meja garam. Panen garamnya pun menggunakan traktor, bukan papan keruk seperti yang dilakukan di dalam negeri.

Metode ini membutuhkan lahan yang cukup luas. Dia menerangkan dalam produksi garam menggunakan meja garam dibutuhkan 1 hektar lebih untuk setiap petak garam. Selain itu, proses panen yang dilakukan membutuhkan waktu yang lebih lama, hingga 1 satu kali panen dalam satu tahun.

“Di kita, belum sempat membentuk meja garam sudaj dipanen, sehingga kadar NaCl belum tinggi dan kandungan airnya pun masih tinggi, karena petani garam membutuhkan pendapatan segera,” terangnya.

Walaupun masa panen yang lebih lama, Safri optimis prospek metode meja garam menjanjikan. “Prospek penjualan (hasil) dan prospek jangka panjangnya clear,” ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ternyata Ini Alasan Pemerintah Impor Garam 3 Juta Ton

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap alasan pemerintah memutuskan untuk impor garam sebanyak 3 juta ton.

Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar mengatakan, impor garam dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nasional yang stoknya kurang 3 juta ton.

"Bahwasanya stok awal yang ada 4,4 juta ton untuk ketersediaan, sedangkan kebutuhan 7,5 juta ton, jadi kurangnya 3 juta ton," jelas Antam dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (29/3/2021).

Menurut Antam, dari 3 juta ton ini, 1,5 juta ton garam rakyat harus terserap industri. Pihaknya juga akan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program ini per 6 bulan.

Antam juga mengatakan, impor garam tidak akan dilakukan saat musim panen untuk menjaga harga produsen lokal.

Nantinya, pelabuhan impor garam ini akan diatur oleh KKP dengan memetakan mana daerah yang industrinya membutuhkan garam dan mana yang tidak.

"Tempat pemasukan atau pelabuhan impor akan diatur oleh KKP dengan memperhatikan lokasi-lokasi industri yang membutuhkan garam," katanya.