Tiga Tahap Pelaksanaan Program Desa BRIllian

Liputan6.com, Jakarta Desa BRIlian merupakan program yang digagas Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 2020 lalu. Program ini menyasar 1000 desa di seluruh Indonesia yang memiliki semangat untuk mengembangkan potensi di desanya. 

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari juga mengatakan Desa BRIlian dihadirkan agar ekonomi desa menjadi berdaya, mandiri, dan memiliki nilai yang luar biasa dalam berkontribusi bagi geraknya ekonomi bangsa dan lebih jauh desa menjadi motor ekonomi yang juga tahan banting.

Nah, untuk mengikuti Program Desa BRIlian, setiap desa harus memiliki empat aspek seperti BUMDes, Digital, Innovation, dan Sustainability. Setelah empat aspek dimiliki, terdapat kriteria desa yang akan jadi pertimbangan. 

Mulai dari UMKM yang memiliki rekening atau produk BRI, unit usaha BUMDes aktif memberikan kontribusi di desa, tersedianya produk unggulan, hingga kemampuan desa tersebut memberikan social impact atau dampak sosial bagi masyarakatnya. Nantinya desa-desa yang terpilih akan mendapat pendampingan dan mengikuti pelatihan dan program peningkatan kapasitas. 

Setelah mendapatkan pendampingan, BRI akan melakukan tiga bentuk atau tahap pelaksanaan Program Desa BRIlian, yaitu: 

• Empowerment. Ini merupakan kegiatan pemberian literasi dasar, literasi bisnis dan literasi digital kepada desa terpilih. Sasaran pemberdayaan kepada tiga unsur desa yaitu Aparat Desa, Tokoh Masyarakat dan Pengurus BUMDes
• Awarding. Setelah melalui proses seleksi, awarding menjadi kegiatan pemberian penghargaan untuk 10 Desa BRIlian. Tahun lalu terpilih 10 Pemenang Desa Brilian, beberapa di antaranya adalah Desa Sekapuk (Gresik), Desa Tamansari (Banyuwangi), Desa Sumber Agun (Kubu Raya, Kalbar), Desa Koto Ranah (Dharmasraya, Sumbar)
• Assistance. Ini merupakan pendampingan kepada 10 Desa BRIlian oleh Tim BRI bekerjasama dengan BUMDes.id dan/atau pihak ketiga lainnya menuju Desa Digital

Dengan dilahirkannya Desa BRIlian, diharapkan desa-desa yang terpilih dapat menjadi jadi percontohan di daerah masing-masing. Tentunya desa yang dianggap tanggap, tangguh dan tetap berinovasi di masa pandemi dan bisa menginspirasi desa lainnya untuk bisa maju dan mensejahterakan masyarakatnya.

(Adv)