Sukses

Erick Thohir Targetkan 4 BUMN Masuk Fortune Global 500 di 2024

Fortune Global 500 sendiri merupakan urutan 500 perusahaan top dunia yang diukur berdasarkan pendapatan tahunan perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan 4 perusahaan BUMN masuk ke dalam Fortune Global 500 dalam 3 tahun ke depan. Fortune Global 500  sendiri merupakan urutan 500 perusahaan top dunia yang diukur berdasarkan pendapatan tahunan perusahaan.

“Tentu yang menggelitik  buat saya tadi mengatakan jika memang BUMN Tiongkok 48 company bisa masuk ke top 500, kenapa Indonesia hanya 2, saya tidak bisa menyebut target apapun yang pasti saya bilang double, kalo bisa 4 alhamdulillah dalam 3 tahun terakhir ini yang kita harapkan bersama-sama,” kata Erick Thohir dalam Press Briefing Menlu-Mendag-Men BUMN dari Tiongkok, Jumat (2/4/2021).

Hal itu diungkapkan dalam hasil kunjungan kerjanya ke Wuyi, Tiongkok. Di sana, Erick Thohir melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC), Chairman dari  Mr. Ren Hongbin untuk membahas peningkatan kerjasama BUMN antar kedua negara. SASAC adalah instansi pemerintah Tiongkok yang mengelola 97 BUMN Tiongkok.

“Kita senang sekali bisa ketemu dengan Kementerian BUMN dari Republik Rakyat Tiongkok, SASAC, dimana salah satunya alhamdulillah mereka menyadari sudah terjadi perubahan selama 1 tahun terakhir di Kementerian BUMN yang dinamakan oleh mereka reformasi yang menyeluruh,” katanya.

Erick Thohir menyampaikan, SASAC melihat bahwa perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia kini sudah menjalankan  Good Corporate Governance(GCG), transparansi, dan profesional secara terbuka dalam pengelolaannya.

“Tentu mereka mengharapkan perubahan ada di Kementerian BUMN bisa menjadi kerja sama yang baik antara dua kementerian dengan memperbaiki value chain yang terjadi selama ini yang belum maksimal,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kerjasama

Lebih lanjut, Erick mengungkapkan tujuan dari pertemuan tersebut tak lain untuk mempelajari bagaimana Tiongkok berhasil mereformasi dan mentransformasi BUMN mereka, untuk menjadi lebih efisien, memberikan kontribusi yang maksimal untuk masyarakat, dan menjadi pemain kelas dunia.

Dimana BUMN Indonesia dan BUMN Tiongkok mempunyai misi dan visi yang sama untuk negaranya. Sama dengan BUMN kita, BUMN Tiongkok juga memberikan kontribusi ke masyarakat selain membantu peningkatan penerimaan negara.

Namun, ada perbedaan antara BUMN mereka dengan BUMN Indonesia. Dalam daftar Fortune Global 500, sebanyak 48 BUMN Tiongkok yang dikelola SASAC masuk ke dalam daftar tersebut. Sedangkan BUMN Indonesia baru masuk 2 di daftar itu, yakni BRI dan Mandiri.

Kendati demikian, agar targetnya tercapai. Erick Thohir bersama  SASAC sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerjasama BUMN antar kedua negara yang lebih konkrit. Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin dengan mereka dan BUMN Tiongkok.